Panen Raya Beras Tapi Petani Diminta Tak Langsung Jual, Ini Alasannya

- 8 April 2021, 20:15 WIB
Panen raya beras di salah satu areal persawahan di Jateng.
Panen raya beras di salah satu areal persawahan di Jateng. /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Sejumlah daerah di Jateng mulai memasuki panen raya. Meski begitu, para petani diminta untuk tidak langsung menjual hasil panen, ini alasannya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Suryo Banendro menjelaskan, memasuki masa panen raya, serapan gabah petani di kebanyaan daerah di Jateng masih minim.

Karena itu, pihaknya berupaya menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog), untuk menyerap hasil panen padi petani.

Baca Juga: Gubernru Jateng Ganjar Pranowo Tidak Akan Menutup Objek Wisata Saat Libur Lebaran 2021

Baca Juga: Pendaftaran Online Sekolah Kedinasan 2021 Dibuka Besok, Catat Persyaratannya!

“Kami keliling untuk melakukan kita MoU dengan berbagai pihak Sergap (serapan gabah petani) berjalan terus. Bulog Jateng sendiri memunyai target 204.000 ton. Tentunya seperti disampaikan gubernur, harus sesuai kriteria kadar air sampai dengan 25 persen, untuk memenuhi HPP (Harga Pembelian Pemerintah),” ujarnya, Kamis 8 April 2021.

Dikatakan, ada daerah yang kini tengah panen tapi serapannya masih rendah. Hal itu karena saat ini para pedagang beras juga sudah mulai ‘bergerilya’ membeli panenan petani.

Dikatakan, kualitas panenan petani padi telah membaik seiring cuaca yang panas. Oleh karenanya, HPP padi petani Jateng pun kian membaik.

Baca Juga: KODE Redeem ML Mobile Legends Terbaru 8 April 2021, Segera Tujar dan Dapatkan Hadiah!

Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem FF 8 April 2021, Segera Tukar dengan Hadiah Garena Free Fire

“Beberapa hari ini gabah kering harganya ada yang sedikit di atas HPP Rp4.200 (per kilogram). Namun ada pula yang masih Rp3.800 hingga Rp3.900 (per kilogram). Untuk membantu petani, ada beberapa bantuan mengeringkan kandungan air, ada drier vertikal dan drier hamparan dengan kapasitas 6-10 ton,” paparnya.

Untuk mengatrol harga panen gabah petani, Suryo juga menyarankan petani Jateng menunda jual. Hal itu pada sebagian daerah dilakukan sebagai kearifan lokal.

“Kita sarankan tunda jual. Di beberapa wilayah di Jateng ada budaya tunda jual seperti di Banyumas. Itu dilakukan untuk mendapatkan harga yang lebih baik di bulan Juni,” sebutnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Dinkes Jateng Siapkan Skenario Vaksinasi Saat Ramadhan 2021, Ini Alasannya

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Kamis 8 April 2021 Ada Kulfi, Radha Krishna, Shiva, Uttaran, Nazzar

Terakhir, Suryo menyebut hasil panen raya pada periode Januari-April 2021, telah surplus beras hingga 1,6 juta ton. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x