SEMARANGKU - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memangkas diskon token listrik mulai April hingga Juni 2021.
Kebijakan pemangkasan diskon token listrik PLN diambil sebab terlihat pertumbuhan ekonomi dalam data konsumsi listrik nasional.
Anggaran diskon token listrik PLN akan dialihkan pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang tengah menjadi fokus pemerintah.
"Pengurangan stimulus ini untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi, karena kami melihat perekonomian sudah mulai tumbuh," ucap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana.
Diskon token listrik PLN yang semula diberikan 100 persen, kini dipangkas menjadi 50 persen.
Sedangkan bagi pelanggan yang semula mendapat diskon token listrik 50 persen, mulai April akan menerima diskon sebesar 25 persen.
Baca Juga: 15GB Cair Besok! Cara Cek Kuota Internet Gratis di Telkomsel, Indosat, XL, Tri, dan Smartfren
Pemerintah menyebutkan proyeksi anggaran diskon token listrik PLN pada kuartal I 2021 sebesar Rp3,79 triliun dengan target KPM sebanyak 32,49 juta pelanggan.
Sedangkan pada kuartal II, jumlah pelanggan KPM diskon token listrik bertambah menjadi 32,75 juta.
Akibat pemangkasan diskon token listrik, maka anggaran kelistrikan berubah menjadi Rp1,88 triliun.
Baca Juga: Nyai Ratu Kidul Ungkap Ada Wanita Lain dalam Hubungan Kaesang-Felicia: Memang Mereka Gak Jodoh
Dilansir dari Antara, pemangkasan diskon ini menghemat biaya subsidi dan stimulus ketenagalistrikan yang diberikan pemerintah, sehingga anggaran itu bisa dialihkan untuk program vaksinasi Covid-19.
"Skema pengurangan 50 persen ini sebagai tindak lanjut hasil rapat terbatas tiga menteri pada 2 Maret," kata Rida.
Adapun tiga menteri yang membahas diskon token listrik PLN tersebut yaitu Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Menteri BUMN.***