Network
SEMARANGKU – BLT UMKM BPUM tahap 2 di 2020 telah selesai terealisasikan 100 persen kepada para pelaku usaha.
Pelaku usaha mikro, kecil maupun menengah telah mendapatkan bantuan BLT UMKM BPUM Rp2,4 juta sebagai solusi pemulihan ekonomi nasional.
Sebelumnya, Bantuan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) UMKM dirilis sejak 24 Agustus 2020 dan pendaftaran tahap 2 sudah ditutup sejak bulan November 2020.
Baca Juga: V BTS Membuat Aplikasi Weverse Error Lebih Cepat dari Ucapan Selamat Ulang Tahun dari ARMY
Baca Juga: Uang Bansos Buat Beli Rokok, Mensos Risma: Saya Siapkan Alat Deteksi
Usai mendaftar, seseorang akan mendapatkan notifikasi SMS dari bank penyalur jika dirinya dinyatakan sebagai penerima bantuan banpres.
Alternatif lainnya, dapat mengakses dengan login eform.bri.co.id/bpum untuk mengecek nama penerima bantuan tersebut.
"BPUM ini untuk membantu UMKM yang saat ini kesulitan mengembangkan usaha pada masa resesi, kita coba bantu supaya modal usaha bertambah ketika tergerus selama pandemi Covid-19," ujar Hanung Harimba Rachman selaku, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, dikutip dari Antara News.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Positif Covid-19, Ustaz Yusuf Mansur: Maskeran Lah...
Baca Juga: Daftar Artis yang Pernah Tersandung Kasus Video Syur, Selain Gisel!
Selain itu, Hanung juga menjelaskan bahwa proses penyaluran BPUM telah sesuai dengan prosedur.
Pertanyaanya, apakah BLT UMKM BPUM akan berlanjut hingga tahun mendatang?
Menanggapi hal tersebut, Teten Masduki mengatakan bantuan BLT Banpres UMKM BPUM akan tetap berlanjut hingga tahun 2021.
“Yang mendaftar ke kami 28 juta, yang mengajukan dari berbagai daerah untuk memperoleh hibah modal kerja ini,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sebuah diskusi webinar pada Kamis, 12 November 2020, dikutip dari PMJ News.
Baca Juga: Ini Sosok Michael Yukinobu Defretes, Lawan Main Gisel dalam Video Syur
Baca Juga: Viral Kasus Gisel dan MYD, Ayah Gading, Roy Marten: Yang Pergi Lupakan!
Teten menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait bantuan sebelumnya untuk penyaluran tahun depan.
“Kita sedang evaluasi untuk tetap diajukan tahun depan di kuartal 1 meski mungkin keadaan ekonomi sudah baik, tetapi masih sulit usaha mikro,” imbuhnya Teten.***
