Beberapa Alasan Kenapa Membeli Mata Uang Bitcoin Itu Penting

5 Juli 2020, 15:05 WIB
ILUSTRASI bitcoin.* /Pixabay/

SEMARANGKU - Penasehat strategis di Swan Bitcoin, Brandom Quittem  memberikan alasan untuk membeli BTC tahun ini.

Selama satu dekade terakhir, ROI (return on investment) Bitcoin melejit luar biasa sebesar 8,9 juta persen. Ini lebih besar dari aset manapun.

Bitcoin jelas-jelas sudah melampaui indeks saham S&P 500, emas dan obligasi pemerintah yang hanya mampu memberikan imbal hasil 30 persen pada tahun ini.

Baca Juga: Garap Food Estate Tanpa Kementan, Jokowi Kecewa?

Seperti dikabarkan di Blockchainmedia.id, Bitcoin tumbuh subur di tengah ketidakpastian ekonomi dan kekacauan geopolitik. Merujuk kepada tahun 2020 yang penuh gejolak, seperti konflik AS–Iran, kebakaran hutan Australia dan pandemi Covid-19, Bitcoin cocok untuk kondisi ini agar nilai kekayaan lebih terlindungi.

Tidak perlu membeli dalam jumlah banyak, cukup kecil saja dahulu

Dunia semakin mengakui Bitcoin. Anggota Kongres AS Patrick McHenry tahun lalu mengatakan bahwa tidak ada yang bisa membunuh Bitcoin.

Investor besar mulai mendukung Bitcoin, seperti Paul Tudor Jones III yang baru-baru ini membeli Bitcoin untuk melawan inflasi.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Korean Garlic Bread Ala Dirumah Aja

Pendiri Social Capital Chamath Palihapitiya juga menganjurkan orang untuk investasi minimal 1 persen di aset kripto ini.

Bitcoin adalah bentuk uang baru yang lebih “fair“, sebab mengusung kesetaraan dalam hal peluang.

Sifat Bitcoin yang desentralistik berarti tidak ada pengelola pusat yang membuat kebijakan.

Baca Juga: Maudy Ayunda Jadi Trending No 1 di Twitter, Ada Apa?

Siapapun dapat berpartisipasi dalam sistem moneter Bitcoin, sehingga mencegah sistem uang pemerintah yang diskriminatif.

Pasokan (supply) Bitcoin hanya mencapai 21 juta BTC. Setiap empat tahun, mekanisme halving mengurangi penerbitan Bitcoin baru, memperlambat penambahannya sehingga semakin langka.

Bitcoin sering dibandingkan dengan emas, tetapi tidak ada yang tahu persis suplai emas. Sementara pasokan Bitcoin diketahui dengan sangat pasti.

Baca Juga: Apple MacBook Ciptakan Keyboard Berbahan Kaca untuk Daya Tahan Lebih Lama  

Hegemoni Dollar AS tidak akan berlangsung selamanya. Sepanjang sejarah, mata uang cadangan dunia berubah-ubah, dan Bitcoin punya peluang besar menjadi mata uang cadangan berikutnya. Jika hal ini terjadi, harga Bitcoin akan meroket.

Bitcoin bertolak belakang dengan uang fiat yang bisa dicetak sesuka hati oleh bank sentral.

Demi memerangi dampak pandemi Covid-19, Bank Sentral AS (The Fed) mencetak triliunan dolar.

Baca Juga: Begini Tips Memilih Sepeda yang Pas untuk Para Goweser Pemula

Kendati hasil awalnya tampak mendongkrak ekonomi AS, efek jangka panjang dari kebijakan tersebut bisa sangat merusak.

Bitcoin sebagai sebuah evolusi alamiah dalam bentuk jaringan kecerdasan yang desentralistik.

Contohnya dalam alam adalah mycelium, neuron, Internet dan kini Bitcoin. Mata uang Bitcoin disebut akan bertahan lama layaknya fenomena alamiah. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Blockchainmedia

Tags

Terkini

Terpopuler