Dollar Amerika Semakin Menguat Sejak Bulan Juni dan Raih Kenaikan Terbesar dalam Minggu Ini

7 Agustus 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi Dollar, kurs Dollar Amerika Semakin Menguat Sejak Bulan Juni dan Raih Kenaikan Terbesar dalam Minggu Ini /Pixabay/geralt

SEMARANGKU – Dollar Amerika telah naik tajam pada hari Jumat, 6 Agustus 2021.

Kenaikan Dollar Amerika pada minggu ini diketahui merupakan kenaikan tersebesar dalam tujuh minggu terakhir.

Diketahui bahwa kenaikan Dollar Amerika diakibatkan oleh laporan pekerjaan Amerika yang menunjukan kekuatannya.

Baca Juga: Amerika dan Inggris Tuduh Taliban Bantai Warga Sipil di Perbatasan Kota Afghanistan

Laporan tersebut menunjukan bahwa pekerjaan tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli.

Sehingga mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi karena pandangan bahwa Federal Reserve dapat bertindak lebih cepat untuk memperketat kebijakan moneter Amerika.

Menurut laporan Reuters yang dikutip oleh Semarangku, indeks Dollar terhadap mata uang utam menunjukan kenaikan sebanyak 0,6 persen.

Laporan nonfarm payrolls Amerka menunjukan bahwa pekerjaan meningkat 943.000 pada bulan Juli.

Baca Juga: Amerika Serikat Juara Piala Emas Concacaf 2021 Usai Taklukkan Meksiko Dengan Skor Tipis

Sebelumnya ekonom telah memperkirakan bahwa kenaikan pekerjaan hanya akan mencapai 870.000.

Laporan pekerjaan Amerika telah berhasil menghidupkan kembali momentum Dollar yang didasarkan pada pertengahan minggu.

Wakil ketua Fed, Richard Clarida pun menunjukan bahwa kondisi untuk menaikan suku Bungan mungkin akan dipenuhi segera pada akhir tahun 2022.

Pejabat Fed mengatakan bahwa peningkatan lapangan kerja sangat penting untuk mulai menarik kembali dukungan ekstra yang Amerika berikan untuk ekonomi selama pandemi.

Walaupun begitu, rekasi terhadap laporan pekerjaan bulanan sering kali berubah pada tahun dalam beberapa hari setelah rilis data.

Hal tersebut karena saat ini Amerika berada dalam sklus bisnis di mana pertumbuhan dan perdagangan global akan tetap relative.

“Kami berada dalam fase siklus bisnis di mana pertumbuhan dan perdagangan global akan tetap relaitf solid, dan itu akan memberikan beberapa bias penurunan untuk Dollar, “ ujar Vasilieos Gkionakis, kepala strategi global FX di Lombard Odier Group.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler