Sidak Gudang Bulog, Ganjar Pranowo Kaget Temukan Fakta Ini

29 Maret 2021, 18:45 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika mengecek beras di gudang Bulog Banaran Delanggu, Kabupaten Klaten, Senin 29 Maret 2021. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kaget ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Bulog Banaran Delanggu, Kabupaten Klaten, Senin 29 Maret 2021.

Ganjar Pranowo tidak sendirian saat melakukan sidak. Saat mendatangi gudang Bulog, dia didampingi Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya dan Pemimpin Wilayah Bulog Jateng Miftahul Ulum.

Orang nomor satu di Jateng ini kaget ketika melihat stok beras yang ada di gudang Bulog Klaten. Ribuan sak beras tertata dengan rapi di gudang itu.

Baca Juga: Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Akar Konflik Antara Andin, Aldebaran, Elsa dan Roy, Terkuak di Sini

Baca Juga: Jam Tayang dan Sinopsis Ikatan Cinta 29 Maret 2021, Mama Sarah Tak Bantu Elsa, Pak Sumarno Terima Tawaran Al

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui serapan gabah petani saat musim panen tiba.

Ganjar kemudian menanyakan stok beras di gudang Bulog Klaten ini. Selain itu, ia menanyakan berapa serapan gabah petani selama musim panen ini.

Miftahul Ulum mengatakan, Bulog Jateng hanya dapat jatah menyerap 204.000 ton gabah dari petani.

Baca Juga: Demi Tugas Aldebaran, Rendy Cari Sosok Anak Ini, Cek Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, 29 Maret 2021

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Mama Rosa Sudah Baikan, Aldebaran Lega dan Siap Lakukan Hal Ini

Ganjar mengatakan serapan Bulog itu masih terlalu kecil. Padalah, saat ini Jateng memasuki peeks musim panen raya. Menurut laporan Dinas Pertanian dan Perkebunan, sejak Januari-Mei ini Jateng sudah surplus 1,6 juta ton.

“Saya ke sini untuk melihat proses serapan, karena bulan April ini kita sedang peeksnya panen raya. Teman-teman di Bulog ini sudah mulai serap, tapi kalau kita bicara produksi kita, hari ini sangat melimpah. Maka penting memastikan gabah petani dibeli dengan harga di atas HPP atau minimal sama dengan HPP,” papar Ganjar.

Ada problem yang ditemukannya dari kunjungan itu. Yakni mekanisme penyerapan Bulog yang bemum mendukung.

Baca Juga: Link Live Streaming Indosiar Piala Menpora 2021 Bali United vs Persiraja dan Persita vs Persib

Baca Juga: Aldebaran Temukan Kelemahan Sumarno, Langsung Mau Dimintai Keterangan, Ikatan Cinta 29 Maret 2021

Ganjar Sebut Fungsi Bulog Tidak Optimal

Rendahnya penyerapan lanjut Ganjar karena fungsi Bulog yang tidak optimal. Jika dulu Bulog punya program beras miskin (raskin), sekarang program itu tidak ada.

“Ini diserap terus, tidak dikeluarkan. Paling keluar rutin dari Bulog hanya bencana atau operasi pasar (OP). Jadi mohon maaf, kalau tidak ada bencana atau harga stabil dan tidak ada operasi pasar, ya ndongkrok,” tegasnya.

Untuk itu Ganjar mengusulkan kepada pemerintah pusat membuat kebijakan baru untuk membantu Bulog menyerap gabah petani. Bulog lanjut dia, bisa diberikan tugas yang lebih banyak seperti dulu lagi.

Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Berduka, Ini Pesan yang Disampaikan

Baca Juga: Kronologi Pertamina RU VI Balongan di Indramayu Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan!

Menurutnya, fungsi Bulog agak pincang. Disatu sisi mereka diminta nyerap gabah dari petani, tapi keluarnya tidak banyak, hanya untuk stok saja.

“Kalau sistemnya ndak dirubah, sudah pasti serapan Bulog nggak bisa bagus. Dampaknya harga petani pasti rendah karena betul-betul menggunakan mekanisme pasar dan diadu dengan pasar,” tegasnya.

Butuh terobosan baru kebijakan dari pemerintah pusat terkait hal ini. Kementerian Pertanian atau Kementerian Perdagangan diharapkan membuat terobosan baru.

Baca Juga: Kapolri Kantongi Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Jaringan Kelompok Ini

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Tidak Lakukan Ini Pasca Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar

“Saya juga kepikiran, kalau pusat tidak melakukan, maka Pemda harus mengambil tindakan. Sepertinya kita harus punya gudang sendiri, mungkin kita yang melakukan fungsi PSO dan mengambil stok agar petani bisa terbantu. Kalau tidak ada saluran keluarnya, ngendonnya akan lebih banyak,” tandasnya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Miftahul Ulum mengatakan, ada sejumlah kendala dalam penyerapan gabah petani. Menurutnya, kualitas gabah petani tidak terlalu bagus.

“Kendalanya saat musim hujan kemarin. Jadi banyak gabah yang dipanen lebih awal, karena rusak. Dalam arti terkena banjir padi roboh jadi segera dipanen,” terangnya.

Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Pol Argo Yuwono: Peringatan Wafat Isa Almasih dan Hari Paskah Aman

Baca Juga: Tanggapi Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Gak Usah Panik

Diakui, Bulog Jateng dijatah menyerap gabah petani sebanyak 204.000 ton tahun ini.

“Kami optimis itu tercapai, minimal di atas 75 persen dari target,” harapnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler