Ganjar Pranowo Tolak Rencana Pemerintah Impor Beras, Alasannya Sangat Kuat

8 Maret 2021, 18:27 WIB
Panen raya beras di salah satu areal persawahan di Jateng. /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan tegas menolak impor beras sebanyak 1 juta ton yang direncanakan pemerintah pusat.

Alasan penolakan impor beras sangat kuat dan masuk akal. Dikatakan Ganjar, selama ini produksi beras di Indonesia selalu surplus.

Dari perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, pada musim panen ini produksi beras di Indonesia dipastikan surplus.Khusus di Jateng, produksi beras tahun ini diperkirakan surplus 1 juta ton.

Baca Juga: BPPSDM Kesehatan Gelar Vaksinasi Massal Lansia di BBPK Jakarta

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional di Aksi Unjuk Rasa Myanmar 8 Maret 2021, Perempuan Sebagai Revolusioner

“Iya kira-kira begitu (surplus). Kemarin dinas kita sudah menghitung, kalau dari sisi kebutuhan, kita bisa surplus satu jutaan (ton),” ucap Ganjar, Senin 8 Maret 2021.

Karena itu, dia meminta pemerintah pusat memperhitungkan dengan matang rencana impor beras sebanyak 1 juta ton. Apalagi, para petani di Indonesia termasuk di Jawa Tengah sudah mulai memasuki musim panen.

“Sebaiknya diperhitungkan dengan matang, karena ini lagi mulai petani kita panen. Maka kayaknya petani butuh perhatian agar hasil panennya betul-betul bisa terbeli, karena ongkos produksinya kemarin tidak murah,” paparnya.

Baca Juga: Reaksi Pihak Felicia Saat Kaesang Putuskan Hubungan di Januari, Putra Presiden Jokowi Diperlakukan Begini

Baca Juga: Kaesang Pangarep Bantah Tuduhan Pelaku Ghosting, Tunjukkan Bukti Dimaki-maki Saat Akan Putuskan Felicia

Jika pemerintah pusat tetap melakukan impor beras, dikhawatirkan justru mengguncang situasi pada saat memasuki musim panen ini.

“Kalau alasan darurat bencana, boleh-boleh saja. Atau pun impor beras khusus dan karena kebutuhan daerah tertentu, silahkan. Tapi harus dijelaskan secara detil, agar tidak menggoncang situasi pada saat kita mau panen. Ini kan sudah masuk musim panen,” tegasnya.

Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menyebutkan bahwa impor beras sebesar 1 juta ton, yang dibagi 500.000 ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan sisanya sesuai kebutuhan Bulog.

 Baca Juga: Terungkap Alasan Sebenarnya Amerika Serikat Masukkan Xiaomi ke Dalam Daftar Hitam

Baca Juga: Ikatan Cinta 8 Maret 2021: Identitas Mantan Suami Andin Terungkap, Hati Mama Rosa Lega

Dia merasa stok beras perlu dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran untuk pasokan beras bansos selama masa PPKM. Selain itu, adanya bencana di beberapa tempat menurutnya mengancam ketersediaan pasokan beras nasional. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler