Inovasi Mengatasi Sampah Plastik, Kepiting Jadi Bahan Pembuat Sedotan

- 6 Juli 2020, 06:35 WIB
SAMPAH plastik melonjak tajam akibat pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19 yang menyuburkan layanan pesan antar makanan.*
SAMPAH plastik melonjak tajam akibat pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19 yang menyuburkan layanan pesan antar makanan.* /pixabay

SEMARANGKU - Sekarang ini dunia menghadapi darurat sampah plastik. Para ahli memperkirakan, tiap tahunnya ada lebih dari 380 juta ton sampah plastik yang dihasilkan manusia.

Mau tidak mau, kita harus berinovasi agar sampah plastik ini tidak semakin mencemari dunia.

Nah, berikut ini inovasi inovasi kreatif untuk mengatasi dan mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna untuk hidup manusia.

Baca Juga: Semut dan Serangga Jadi Petugas Kebersihan di New York

1. Bahan Bakar Pesawat dari Kantong Plastik dan Botol Air Mineral

Selama ini kita mengenal ada 2 jenis bahan bakar pesawat, yaitu Aviation Turbine atau Avtur, dan Aviation Gasoline atau Avgas.

Keduanya terdiri dari hidrokarbon dari fraksi minyak bumi. Tetapi sekarang ini ada temuan baru dari para ilmuwan di Washington State University.

Dengan teknik Pirolisis, tim yang dipimpin oleh associate professor Han Wu Lei ini berhasil menciptakan bahan bakar terbarukan yang terbuat dari limbah kantong plastik dan botol air mineral.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Harga Oppo Bulan Juli 2020, Mulai dari 1,7 Jutaan

Bahan bakar jenis baru ini bisa digunakan sebagai bahan bakar mesin jet yang biasa dipakai pesawat terbang.

2. Sedotan dan Alat Makan Berbahan Kepiting

Kepiting mungkin jadi menu favorit para pecinta sea food. Tapi di Kanada, kepiting jadi salah satu bahan dasar untuk membuat alat makan sebagai ganti dari sedotan, manguk, atau gelas plastik.

Mungkin Anda protes,”Eh kejem amat sih! Gak gitu dong caranya ngatasin darurat sampah plastik! Gak pake kepiting juga kali!”.

Baca Juga: Tips Mengurangi Bau di Organ Kewanitaan, Ini Langkah Mudahnya

Eiits, tenang. Gak usah ngegas dulu. Kepiting yang dipakai itu jenis kepiting liar yang justru mengancam habitat laut.

Jadi gini, proyek yang dikembangkan oleh Audrey Moores, ahli kimia dari McGill University ini bertujuan juga untuk meredam populasi kepiting hijau yang merusak pantai pantai Taman Nasional Kanada sejak tahun 80an.

Asal Anda tahu aja, kepiting hijau ini termasuk satu dari sepuluh spesies yang tidak diinginkan di dunia karena merusak lingkungan.

Baca Juga: Tiga Pemimpin Dunia yang Hidup Sederhana Tak Bergelimang Harta

3. Ello Jello, Gelas Ramah Lingkungan Yang Bisa Dimakan

Inovasi keren ini lahir dari anak bangsa kita lho. Gelas ramah lingkungan berbahan rumput laut ini diciptakan oleh seorang anak muda bernama David Christian.

Banyaknya sampah plastik yang berserakan membuat David berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Ia ingin menciptakan suatu produk ramah lingkungan yang dapat mengurangi sampah plastik.

Baca Juga: Beberapa Alasan Kenapa Membeli Mata Uang Bitcoin Itu Penting

Ello Jello pun dibuatnya. Gelas ramah lingkungan ini aman dikonsumsi. Kalau pun jatuh atau dibuang, akan terurai dengan baik. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x