Laporan Penelitian Mulai Terkuak, Facebook Ternyata Sadar Instagram Memiliki Efek Buruk Bagi Remaja Perempuan

- 15 September 2021, 16:27 WIB
logo instagram, Laporan Penelitian Mulai Terkuak, Facebook Ternyata Sadar Instagram Memiliki Efek Buruk Bagi Remaja Perempuan /Foto: Pixabay.com/
logo instagram, Laporan Penelitian Mulai Terkuak, Facebook Ternyata Sadar Instagram Memiliki Efek Buruk Bagi Remaja Perempuan /Foto: Pixabay.com/ /

SEMARANGKU – Facebook kini sadar jika efek Instagram punya dampak buruk bagi perempuan.

Menurut bocoran dari laporan perusahaan Facebook, perusahaan tersebut telah merahasiakan penelitian internal selama dua tahun yang menunjukkan bahwa aplikasi Instagram memiliki efek buruk terkait citra tubuh bagi remaja perempuan.

Setidaknya sejak 2019, staf di perusahaan Facebook telah mempelajari dampak produk mereka yaitu Instagram, pada kondisi pikiran penggunanya yang berusia lebih muda.

Baca Juga: Whatsapp Dikabarkan Akan Dapatkan Banyak Fitur Baru, Ada Fitur Editor Foto dan Pesan Mirip Tampilan Facebook

Baca Juga: Gemar Timbulkan Kebencian Agama di Myanmar dan Facebook Turun Tangan, Biksu Anti-Muslim Terkenal Dibebaskan

Penelitian mereka telah berulang kali menemukan fakta bahwa Instragram berbahaya untuk sebagian besar pengguna kalangan usia muda, khususnya remaja perempuan.

“Kami memperburuk masalah citra tubuh untuk satu dari tiga remaja perempuan,” menurut keterangan slide dari salah ssatu presentasi internal perusahaan Facebook pada 2019, dilihat oleh Wall Street Journal.

“Sebanyak 32 persen remaja perempuan mengatakan bahwa ketika mereka merasa buruk tentang tubuh mereka, Instagram justru memperparah keadaan mereka,” terang presentasi berikutnya yang dilaporkan pada Maret 2020.

“Remaja menyalahkan Instagram atas peningkatan tingkat kecemasan dan depresi. Reaksi ini tidak terduga dan konsisten pada semua kelompok,” tulis slide lain pada presentasi tersebut.

Berbagai temuan yang terdiri dari diskusi kelompok, survei online, dan studi buku harian pada tahun 2019 sampai 2020, menunjukkan untuk pertama kalinya seberapa sadar perusahaan Facebook akan dampak produk Instagram terhadap kesehatan mental remaja.

Namun di depan khalayak umum, para eksekutif perusahaan Facebook yang telah memiliki akun Instagram sejak 2012, secara konsisten meremehkan dampak buruknya terhadap para remaja.

Baru-baru ini pada Maret 2021, kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg mengklaim bahwa media sosial lebih cenderung memiliki efek kesehatan mental yang positif.

Pada bulan Mei 2021, penanggung jawab di Instagram Adam Mosseri, mengatakan bahwa dia telah melihat penelitian yang menunjukkan efek buruknya pada kesehatan mental remaja mungkin ‘cukup kecil’.

Pada penelitian mendalam terkait kesehatan mental, para eksekutif pemasaran dan desain produk beserta ilmuwan data di Facebook menyimpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang hanya ditemui dalam aplikasi Instagram, seperti perbandingan strata sosial.

“Aspek pada aplikasi Instagram memperburuk satu sama lain untuk menciptakan konflik yang sempurna,” tulis salah satu laporan internal perusahaan Facebook.

Laporan internal perusahaan Facebook menjelaskan bahwa, aplikasi Instagram menimbulkan tekanan bagi penggunanya untuk hanya membagikan momen terbaik dan terlihat sempurna, sehingga membuat remaja mengalami depresi, rendah diri, dan gangguan makan.

Pada beberapa temuan yang paling mengkhawatirkan bahwa terdapat laporan pengguna Instagram yang berpikiran untuk bunuh diri, sebanyak 13% di Inggris dan 6% di AS ketika dilacak kembali ke Instagram.

Studi lain juga menemukan lebih dari 40% pengguna Instagram dalam laporan merasa ‘tidak menarik’ setelah menggunakan aplikasi tersebut.

Bahkan sekitar seperempat dari penggunan Instagram dari kalangan remaja dalam laporan tersebut juga merasa ‘tidak cukup baik’ setelah memakai Instagram.

Kesimpulan laporan internal Facebook, kemudian menggerakkan sejumlah penelitian yang dilakukan dengan melibatkan media sosial, untuk meneliti masalah kesehatan mental di kalangan anak muda.

Pada tahun 2017, YoungMinds dan Royal Society for Public Health menerbitkan laporan penelitian yang memilih Instagram sebagai aplikasi dengan dampak paling negatif pada kesejahteraan mental anak muda dari semua media sosial.

Kepala eksekutif YoungMinds dan Royal Society for Public Health Emma Thomas, mengatakan bahwa meskipun media sosial dapat bermanfaat bagi semua kalangan tetapi di sisi lain juga memiliki efek tekanan stres yang meningkat.

"Dikelilingi oleh gambaran persepsi tentang kehidupan 'sempurna' dan tubuh yang tampaknya sempurna, juga berdampak besar pada bagaimana perasaan Anda tentang kehidupan dan penampilan Anda sendiri, sehingga sangat sulit untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Emma Thomas.

Seorang juru bicara 5Rights Foundation, yang mengkampanyekan perubahan pada layanan digital agar lebih cocok untuk anak-anak dan remaja, mengatakan bahwa perusahaan media sosial selalu mendahulukan keuntungan daripada kesejahteraan sosial anak-anak.

“Penelitian internal Facebook adalah tuduhan yang menghancurkan atas kecerobohan yang dilakukan perusahaan tersebut dan sektor teknologi secara lebih luas dalam memperlakukan anak-anak,” ujar juru bicara 5Rights Foundation.

“Dalam mengejar keuntungan, perusahaan media sosial ini mencuri waktu, harga diri dan kesehatan mental, serta terkadang secara tragis hidup anak-anak. Media sosial adalah dunia yang sepenuhnya buatan manusia, sebagian besar milik pribadi dan dirancang untuk dioptimalkan guna tujuan komersial, sehingga tidak harus menjadi seperti ini. Inilah saatnya untuk mengoptimalkan keselamatan, hak, dan kesejahteraan anak-anak terlebih dahulu, baru kemudian keuntungan perusahaan,” tambah juru bicara 5Rights Foundation.

Dilansir Semarangku.Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Facebook menolak berkomentar terkait bocoran laporan internal perusahaannya, tetapi mengirimi The Guardian tautan ke posting blog kepala kebijakan publik Instagram, Karina Newton.

Karina Newton mengatakan bahwa berita Wall Street Journal yang menjadi awal dari pemberitaan laporan Facebook tersebut, telah terlalu fokus pada berbagai laporan temuan yang terbatas dan melemparkannya ke dalam kesimpulan negatif

"Masalah seperti perbandingan strata sosial negatif dan kecemasan memang sepenuhnya ada di dunia nyata, jadi masalah tersebut juga akan ada di media sosial," kata Karina Newton.

"Hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa Facebook menganggap serius temuan ini, dan kami menyiapkan upaya khusus untuk menanggapi penelitian ini dan mengubah Instagram menjadi lebih baik." tambah Karina Newton.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah