"Focused on empowering independent writers, helping them reach new audiences and power their businesses artinya (Berfokus pada pemberdayaan penulis independen, membantu mereka menjangkau audiens baru dan memperkuat bisnis mereka)," ucap Mark.
Adanya Buletin juga menjadi salah satu jawaban dari semakin berkembangnya platform lain seperti Substack.
Substack sendiri adalah sebuah media penerbitan artikel yang sudah digunakan oleh para penulis besar seperti Greenwald dan Anne Helen Petersen.
Selain itu para perusahaan besar juga telah mencari para pemilik bakat penulis dengan bayaran yang terbilang cukup terjamin.
Tak hanya itu saja, platform sosial media lain seperti Twitter juga sudah membeli layanan berita lain seperti Revue.
Substack melakukan pengambilan potongan 10 persen dari para pelanggan.
Sedangkan untuk Revue hanya mengambil potongan 5 persen dari para pelanggan.
Mark Zuckerberg memberikan tambahan penjelasan jika adanya fitur Bulletin bisa menjadi salah satu dukungan monetisasi bagi para pekerja kreatif.
“The goal here across the company is to support eventually millions of people doing creative work (Tujuan di sini di seluruh perusahaan adalah untuk mendukung jutaan orang yang melakukan pekerjaan kreatif),” jelas Mark.