Network
SEMARANGKU – Badai matahari dengan kecepatan 1,8 juta km/jam akan menghantam Bumi pada hari ini Minggu, 2 Mei 2021.
Dilansir dari Express 2 Mei 2021, para peneliti telah menemukan lubang di ekuator matahari yang memuntahkan partikel dengan kecepatan 500 km/detik atau 1,8 juta km/jam.
Peneliti mengatakan muntahan partikel matahari itu berada di jalur langsung untuk menuju ke Bumi.
Badan prediksi cuaca memperkirakan partikel matahari tersebut akan menghantam Bumi pada hari ini Minggu, 2 Mei 2021.
Baca Juga: Time Traveler Katakan Bumi Akan Gelap Gulita Pada 6 Juni 2026, Pria Ini Ngaku Datang dari Tahun 2582
Untungnya, peneliti mengkategorikan badai matahari ini berada di kelas G1 atau berdampak ringan.
“Badai matahari kelas G1 ini dapat menyebabkan kerusakan ringan berupa fluktuasi pada jaringan listrik dan sedikit mengganggu operasi satelit,” ucapnya.
Mereka mengungkapkan bahwa peristiwa badai matahari memang secara teratur terjadi, tapi sebagian besar tidak berbahaya bagi Bumi.
Meski begitu, para peneliti khawatir matahari bisa saja menghasilkan jilatan api sangat besar yang dapat melumpuhkan teknologi manusia.
Peneliti sulit memprediksi kapan hal seperti itu akan terjadi dan yang hanya bisa dilakukan adalah harus bersiap kapan saja.
Namun, peneliti juga mengeluhkan biaya sangat besar untuk memperingatkan peristiwa badai matahari sebesar itu dan belum lagi dapat memicu kepanikan global.
Sementara itu, peneliti dari Royal Academy of Engineering Inggris mengkategorikan badai matahari merupakan salah satu peristiwa top 10 dalam rentang waktu manapun.
Dalam artian, badai matahari termasuk peristiwa alam yang bisa menjadi sangat mengerikan dan dampaknya dapat meluas secara global.
Badai matahari terakhir dan yang terkuat pernah menghantam Bumi terjadi pada tahun 1989 dan menyebabkan pemadaman listrik di Quebec, Kanada.
Badai matahari yang intens terjadi dapat merusak sistem satelit dan dapat memperluas lapisan magnetosfer Bumi, sehingga membuat sinyal satelit sulit ditembus.***
