Twitter Akan Rilis Program Birdwatch, Pengguna Nanti Bisa Cek Kabar Hoaks!

- 26 Januari 2021, 18:05 WIB
logo twitter
logo twitter /Pixabay/geralt

SEMARANGKU - Twitter akan merilis program bernama Birdwatch, sebuah program yang akan digunakan untuk menangkis informasi hoaks atau informasi yang tidak benar.

Dengan program Birdwatch, pengguna Twitter memungkinkan untuk melakukan cek fakta dari setiap informasi yang muncul di Twitter.

Pihak Twitter sendiri telah mengumumkan kabar terkait program Birdwatch pada Senin, 25 Januari 2021, waktu setempat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Soroti Vaksinasi Tahap I di Jateng: Pelaksanaan Sudah Oke

Baca Juga: Tegang dengan Kapal Induk AS, China Akan Gelar Latihan Militer di Laut Natuna Utara

Twitter akan rilis program Birdwatch untuk mengatasi informasi hoaks

Untuk saat ini, pihak Twitter tengah melakukan uji coba program Birdwatch.

Sebelum nantinya akan diterapkan resmi ke semua pengguna Twitter.

Baca Juga: Cek ke Demak Ganjar Pranowo Yakin Vaksinasi Covid-19 di Jateng Cepat Selesai: Datang Kita Habisin

Baca Juga: Ganjar Soal Pembebasan Lahan Proyek Tol Semarang-Demak Seksi II: Perlu Ada Tim Komunikator

"Kami yakin pendekatan ini memiliki potensi untuk merespons dengan cepat ketika informasi yang menyesatkan menyebar, menambahkan konteks yang dipercaya orang dan dianggap berharga," keterangan dari VP Produk Twitter, Keith Coleman, dikutip dari The Verge

"Pada akhirnya, kami bertujuan untuk membuat catatan terlihat langsung di Tweet untuk pemirsa Twitter global, jika ada konsensus dari sekumpulan kontributor yang luas dan beragam," tambahnya.

Seperti platform media sosial lainnya. Twitter juga berupaya untuk menangkis berita atau informasi hoaks yang muncul di platform-nya.

Baca Juga: Minta Kontraktor Tol Semarang-Demak Seksi II Gencar ‘Dekati’ Warga, Ganjar: Kalau Ada Dampak Harus Jujur

Baca Juga: Eks HTI Dilarang Punya Hak Pemilu, DPR RI: Tak Sejalan dengan 4 Konsensus Bangsa

"Kami tahu ada sejumlah tantangan dalam membangun sistem berbasis komunitas seperti ini - dari membuatnya tahan terhadap upaya manipulasi hingga memastikannya tidak didominasi oleh mayoritas sederhana atau bias berdasarkan distribusi kontributornya," jelas Keith Coleman. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x