Krisis Kekurangan Chip Qualcomm, Produsen Ponsel Dunia Akan Terganggu

9 Maret 2021, 19:15 WIB
Perusahaan Qualcomm /Reuters/ALY SONG/REUTERS

SEMARANGKU – Pandemi Covid-19 membuat stok chip Qualcomm jadi langka dan berujung pada penurunan penjualan.

Dilansir dari laman Phone Arena 8 Maret 2021, Presiden Joe Biden baru-baru ini mencari pendanaan $37 miliar untuk produsen chip di Amerika Serikat (AS), termasuk Qualcomm.

Tetapi butuh waktu yang lama sebelum berdampak pada produsen ponsel dan konsumen akhir.

 Baca Juga: GRATIS! Live Streaming Liga Dangdut Indonesia LIDA 2021 Malam Ini, Yuk, Tonton Di sini!

Meskipun angka kasus Covid-19 ini menurun, terlihat bahwa penjualan prosesor dari Qualcomm masih lesu, meski permintaan mulai meningkat.

“Kami mengalami krisis luar biasa dalam rantai pasokan. Kekurangan ini memengaruhi segalanya, dan tentu saja berdampak pada ponsel,” ujar CEO Qualcomm Cristiano Amon.

Krisis kekurangan chip juga mengganggu produksi konsol mobil dan video game. Pandemi berdampak pada industri teknologi seluruh dunia.

 Baca Juga: Ada Libur Panjang Isra Miraj dan Nyepi Pekan Ini, Ganjar: ASN Nekat Liburan Langsung Dipanggil

Selama lockdown, lebih sedikit pekerjaan maka sedikit uang bagi konsumen akhir untuk berbelanja barang mewah.

Tetapi sekarang pandemi sudah mulai menurun, penjualan kembali berjalan dan pemasok berjuang untuk memenuhi permintaan produsen yang mulai menigkat.

Setiap rantai pasokan memiliki stok cadangan yang menumpuk untuk mencegah penurunan penjualan jika terjadi kekurangan komponen yang dibutuhkan.

 Baca Juga: Studi Laboratorium, Vaksin Buatan Pfizer dan BioNTech Kini Bisa Menetralkan Corona Varian P.1 Brazil  

Namun begitu suatu peristiwa seperti pandemi ini menyulitkan stok tersebut, maka dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk membangun kembali stok cadangan yang cukup.

Jika dirasa stok cadangan tersebut sudah aman, maka dapat melanjutkan proses produksi dengan stabil.

Pendanaan dari Presiden Joe Biden pasti membantu, akan tetapi prosesnya lambat, sebab Qualcomm hanya mendesain prosesor mereka dan produksinya dialihkan ke luar negeri.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Semarang Besok, Polrestabes Siapkan Jalur yang Dilewati

Mereka harus meneruskan pendanaan ke luar negeri untuk membuat pabrik baru yang menelan biaya miliaran dan tidak dibangun dalam semalam.

Cristiano Amon memperkirakan kekurangan chip ponsel akan bertahan hingga akhir 2021.

Dengan seperti ini, maka produsen ponsel dunia mungkin akan sulit mendapatkan chip 5G 5 nm dari Qualcomm pada bulan-bulan berikutnya.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: phonearena.com

Tags

Terkini

Terpopuler