Kisah Heroik Hari Pahlawan Bersama Ganjar Pranowo, Pernah Menyamar Orang Gila Untuk Kelabui Belanda

- 9 November 2020, 19:59 WIB
Kisah Heroik Hari Pahlawan Bersama Ganjar, Pernah Menyamar Orang Tidak Normal untuk Kelabui Belanda
Kisah Heroik Hari Pahlawan Bersama Ganjar, Pernah Menyamar Orang Tidak Normal untuk Kelabui Belanda /Semarangku/Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Kakek bernama lengkap Ngadimin Citro Wiyono atau lebih dikenal sebagai Ngadimin Semprong itu datang dari Solo menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinasnya di Semarang, pada Senin, 9 November 2020.

Saat melihat Ganjar Pranowo, Mbah Min langsung mengucapkan kata "Merdeka" dengan penuh semangat.

Yah, Mbah Min dulunya adalah seorang pejuang. Di usianya yang sudah menginjak 88 tahun itu, dirinya masih lancar menceritakan bagaimana kisah heroiknya tempo dulu.

Baca Juga: 5 Penyebab BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Belum Cair Meski Data Sudah Lengkap

Baca Juga: Cek Saldo ATM Sekarang! BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tahap 1 Sudah Cair Rp 1,2 Juta

Kepada Ganjar, Mbah Min mengatakan bahwa ia ikut berjuang melawan penjajahan Belanda di Solo. Saat itu, usianya masih sangat muda, yakni sekitar 15 tahun. Kematian sang ayah di tangan Belanda dan juga masyarakat Solo waktu itu, menjadi pelecut semangatnya untuk berjuang.

"Tahun 1948-1950 ada agresi militer Belanda kedua di Solo. Saat itu berpusat di Lapangan Terbang Panasan yang sekarang jadi Adi Soemarmo Solo. Dulu, selama tiga tahun lokasi itu menjadi area perang, banyak warga yang jadi korban, termasuk ayah saya," kata Mbah Min mengawali ceritanya.

Mbah Min ingat betul saat ayahnya ditembak mati oleh Belanda karena dianggap sebagai pejuang. Saat itu, ia berada di dekat sang ayah, sehingga melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kekejaman itu menimpa ayahnya dan warga desa lainnya.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Gelombang 2 Cair untuk 12,4 Juta Orang, Namun Batal Karena Ditemukan Hal Ini

Baca Juga: Inilah Hukuman Bagi Pelaku Penyebar Video Syur dari Wanita yang Disebut Mirip Gisel

"Saya marah, Belanda biadab. Setelah itu saya memutuskan untuk ikut berjuang. Saya rela mati demi nusa dan bangsa," terang kakek 9 cucu ini.

Awal perjuangan Mbah Min adalah saat membantu para prajurit TNI yang ingin menyergap gudang senjata Belanda. Ia yang melihat senjata prajurit ditinggal di kebun, sengaja menyembunyikannya dengan cara ditutup daun kering. Tujuannya agar tidak ketahuan oleh Belanda.

"Saat itu Komandan pasukan terkejut, kok bisa senjatanya diamankan. Setelah tahu saya yang melakukan, terus saya diminta gabung berjuang dan mendapat tugas baru. Saat itu, saya ditugasi menjadi pengintai Belanda," ucapnya.

Baca Juga: Viral! Joe Biden dan Kamala Harris Naik Becak di Kota Solo, Rayakan Kemenangan Pilpres AS

Baca Juga: Apindo Akan Menggugat Terkait UMP, Dukungan ke Ganjar Pranowo Justru Bertambah Khususnya dari Buruh

Tugas sebagai pengintai Belanda bukanlah perkara gampang. Namun, itu semua bisa dilakukan Mbah Min. Karena masih anak-anak, Belanda tidak curiga bahwa dirinya adalah pentingai.

"Saya juga dipesani Komandan untuk berpura-pura jadi anak tidak normal. Jadi saat itu, saya menjadi pengintai untuk pasukan Indonesia," tegasnya.

Ngudoroso Nasib

Namun kedatangan Mbah Min yang diantar pegiat sosial Solo, Agus Widanarko, itu tak cuma ingin ndongeng. Ia menemui Ganjar karena ingin mengadukan nasibnya yang hingga kini belum tercatat sebagai pejuang di Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Oleh sebab itu Mbah Min tak memperoleh haknya sebagai veteran. Untuk memenuhi kebutuhan harian, ia berdagang mainan anak-anak yang dibuatnya sendiri.

Baca Juga: BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Pasti Cair ke Pekerja yang Penuhi Syarat Berikut Ini

Baca Juga: Data Valid Terdaftar, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Bisa Gagal Cair Rp 1,2 Juta, Ini Sebabnya

"Saya memang tidak ngurus itu, karena sekarang itu harus ada hitam diatas putih. Semua harus ada tanda bukti, sementara saya tidak punya. Dulu, saya itu hanya berani saja, tidak mikir besok begini," jelasnya pada Ganjar.

Ganjar yang mendengarkan curhatan itu, langsung menelpon Dinas Sosial Pemprov Jateng yang mengurusi para veteran. Ganjar meminta agar Mbah Min dibantu dalam memperoleh hak sebagai seorang veteran.

"Nanti biar dibantu ya mbah, biar diurus semuanya," kata Ganjar.

Baca Juga: Segera Cek Rekening! BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Gaji atau BSU Gelombang 2 PASTI Cair Pekan Ini

Baca Juga: Cara Daftar BLT Banpres UMKM, Input NIK ke eform.bri.co.id/bpum Jika SMS Tak Kunjung Masuk ke HP

Tak selang berapa lama, petugas dari Dinas Sosial Pemprov Jateng langsung datang ke rumah dinas Ganjar. Tujuannya untuk bertemu Mbah Min dan membantu memperoleh haknya sebagai veteran.

"Ini ya mbah, biar dibantu. Nanti dijemput dan diproses semuanya. Saya doakan njenengan sehat," pungkas Ganjar.

Mbah Min sangat bersyukur sekali bisa bertemu Ganjar. Apalagi, Ganjar mau membantunya memperoleh hak sebagai seorang veteran.

"Saya berterimakasih sekali, kebijaksanaan pak Ganjar sangat berarti buat saya. Semoga, perjuangan saya tidak sia-sia," pungkas Mbah Min. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x