Ganjar Pranowo ke Desa Tertinggi di Merapi, Edukasi Warga Sambil Pantau Kondisi Terkini

- 6 November 2020, 15:15 WIB
Ganjar Pranowo saat datangi desa tertinggi di Merapi untuk beri edukasi sambil pantuan kondisi terkini gunung tersebut
Ganjar Pranowo saat datangi desa tertinggi di Merapi untuk beri edukasi sambil pantuan kondisi terkini gunung tersebut /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi desa tertinggi di Merapi untuk mengedukasi warga sambil memantau kondisi terkini dari gunung tersebut pada Jumat (6/11).

Desa tertinggi yang dimaksud yaitu bernama Dukuh Sambungrejo Desa Balerante Kecamatan Kemalang Klaten.

Sejumlah kabupaten yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah diketahui harus mewaspadai dampak dari erupsi Gunung Merapi, salah satunya Klaten.

Baca Juga: Cek Syarat dan Cara Daftar BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta dengan Login ke BPUM BRI di eform.bri.co.id/bpum

Kedatangan Ganjar ke desa tertinggi di lereng Gunung Merapi yang hanya berjarak 3 kilometer itu untuk memberikan edukasi kepada warga sekaligus memantau perkembangan terakhir gunung purba itu usai status Gunung Merapi dinyatakan naik dari waspada menjadi siaga pada Kamis (5/11).

Didampingi Plt Bupati Klaten, Sujarwanto, Ganjar berkeliling memantau tempat pengungsian, posko pemantauan Merapi di Balerante dan ke rumah-rumah warga. Setiap bertemu warga, Ganjar mengingatkan agar selalu waspada dan mengikuti anjuran pemerintah.

"Mangke nek diperintah ngungsi, purun nggeh (nanti kalau diminta mengungsi mauya). Barang-barang disiapke sing arep digowo (barang-barang yang mau dibawa disiapkan)," kata Ganjar kepada warga.

Baca Juga: HEBOH! Pidato Donald Trump di Pilpres AS Dihentikan Stasiun Televisi Amerika Serikat, Ini Alasanya

"Nggeh pak," jawab warga kompak.

Ganjar menerangkan, dari keterangan Badan Geologi, kondisi Merapi masih siaga. Namun diprediksi, jika terjadi erupsi maka tidak sebesar seperti tahun 2010 lalu.

"Sudah ada skenarionya, baik secara geologis maupun vulkanologis mana-mana daerah yang masuk bahaya. Saat ini saya berada di desa terakhir, rumah terakhir dan tertinggi di Klaten yang jaraknya hanya 3 kilometer. Ini termasuk daerah bahaya, karena jarak amannya 5 kilometer," kata Ganjar.

Baca Juga: Agar Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11, Simak dan Perhatikan Beberapa Hal Berikut ini

Meski begitu, relawan, perangkat desa, BPBD dan TNI/Polri semuanya siap. Warga juga siap dievakuasi apabila terjadi peningkatan status.

Selain evakuasi warga, tim lanjut Ganjar juga siap melakukan evakuasi pada binatang ternak milik warga. Berbagai persiapan termasuk moda transportasi sudah standby.

"Warga luar biasa, sudah punya kebiasaan dalam beradabtasi dengan kondisi. Kalau tahun 2010 lalu ada pengalaman agak sulit diajak ngungsi, sekarang kesadarannya sudah muncul. Ini bagus, karena edukasinya terus menerus. Dengan cara ini, relatif kalau terjadi sesuatu evakuasinya lebih gampang termasuk ternak yang menjadi rojobrono nya," katanya.

Baca Juga: Staf Istana Klaim Bersandar pada Hadist Nabi Muhammad Terkait Vaksin Covid-19, Hadist yang Mana?

Dengan status merapi naik menjadi siaga, maka saat ini lanjut Ganjar tugas pemerintah adalah sisi pengamanan masyarakat dan kewilayahan. Ia berharap tidak terjadi erupsi besar, namun jika terjadi, semuanya sudah siap.

Untuk tempat pengungsian, di Desa Balerante ini Ganjar melihat persiapan sudah matang. Gedung kecamatan dan sekolah telah disiapkan untuk menampung pengungsi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Pengungsian sudah kami siapkan, tapi belum dipakai karena masih mengikuti perkembangannya. Intinya kami sudah siapkan. Saya minta karena masih kondisi pandemi, tempat pengungsian ditata dengan protokol kesehatan. Jalur evakuasi juga aman, tadi saya cek jalannya bagus. Tapi saya minta aktivitas penambangan dihentikan dulu sampai kondisi aman, biar jalur evakuasi bisa digunakan sewaktu-waktu," pungkasnya.

Baca Juga: Cek Penerima Keringanan Tarif Listrik Nonsubsidi PLN Bulan November via WA dan Situs www.pln.co.id

Sementara itu, salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Suwono,66, mengatakan siap untuk evakuasi jika status Merapi meningkat. Sejak tinggal di tempat itu, Suwono sudah berkali-kali mengungsi karena erupsi.

"Mpun siap, lha sampung ping kathah mbleduk (sudah sering meletus), dados mpun siap (jadi sudah siap)," katanya.

Suwono mengatakan akan mematuhi himbauan dari pemerintah. Jika diminta mengungsi, ia sekeluarga pasti akan menuruti demi keselamatannya dan keluarga.

Baca Juga: Mahfud MD Bantah Pemberian Bintang Mahaputera untuk Bungkam Gatot Nurmanttyo

"Nggeh kulo manut mawon, kersane slamet (saya ikut saja, bair selamat). Persiapane mpun disiapke (semua persiapan sudah disiapkan), sak wanti-wanti mandap mpun siap (sewaktu-waktu turun mengungsi sudah siap)," pungkasnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah