Baca Juga: Harga Mobil Turun Drastis dengan Pajak 0 Persen, Mobil Baru Murah Cuman Dibawah 100 Juta!
"Mungkin ada gangguan kiri kanannya. Bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu. Saya minta tim mengecek dan menyelidiki sekaligus melakukan penelitian," tegasnya.
Kalau matinya api abadi Mrapen disebabkan karena adanya aktivitas eksploitasi disekitarnya, maka Ganjar Pranowo meminta tim melakukan tindakan.
"Saya minta ahli-ahli Geolog ini untuk melakukan tindakan. Tapi sekarang sedang kita cek, saya minta dilapori perkembangannya," pungkasnya.
Baca Juga: Masih Ada Harapan! Ini Cara Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud Bulan Oktober 2020
Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB
Sekadar diketahui, api abadi Mrapen di Grobogan padam sejak 25 September lalu. Menurut keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, sebelum api abadi Mrapen padam, sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur yang berlokasi tak jauh dari Mrapen.
Meski semburan itu berhasil ditutup, tapi sampai saat ini air dan gas masih merembes. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan, apakah aktivitas pengeboran itu yang menyebabkan api abadi Mrapen padam. ***