Simulasi Belajar Tatap Muka Berjalan Sukses, Ganjar Pranowo Akan Tambah Jumlah Siswa dan Sekolah

- 30 September 2020, 16:19 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat simulasi pembelajaran tatap muka di SMA N 1 Parakan, Temanggung, Kamis (10/9) lalu. setelah sukses dirinya berencana menambah kuota siswa untuk berangkat ke sekolah
Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat simulasi pembelajaran tatap muka di SMA N 1 Parakan, Temanggung, Kamis (10/9) lalu. setelah sukses dirinya berencana menambah kuota siswa untuk berangkat ke sekolah /Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Simulasi belajar mengajar tatap muka di tujuh sekolah di Jawa Tengah berjalan sukses. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berencana menambah jumlah siswa di tujuh sekolah tersebut dan menambah sekolah baru untuk melaksanakan simulasi tatap muka pada Oktober mendatang.

"Kami sudah evaluasi dan hasilnya cukup baik. Setelah dilakukan pengecekan, 97,4 persen ada dukungan orang tua, 95 persen pelaksanaan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan 82 persen komunikasi antara orang tua dan guru berjalan baik. Tetap diperbaiki, agar bisa 100 persen," kata Ganjar, Rabu (30/9).

Dari hasil evaluasi itu, terdapat beberapa temuan yang menjadi catatan. Diantaranya, ada tiga siswa di Temanggung yang tinggal di pondok pesantren, dan dua siswa di Wonosobo yang berangkat menggunakan angkutan umum.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

"Solusinya sudah diambil dengan meminta mereka belajar jarak jauh. Nah temuan-temuan ini juga akan menjadi pertimbangan," imbuhnya.

Dengan evaluasi yang menunjukkan hasil baik itu, Ganjar Pranowo akan kembali melanjutkan simulasi tatap muka di tujuh sekolah tersebut. Bahkan, jumlah siswa yang mengikuti simulasi belajar tatap muka juga akan ditambah.

"Beberapa sekolah lain juga kami persiapkan untuk melaksanakan simulasi ini. Selain sekolah kita, ada juga sekolah luar yang mengajukan, diantaranya SMA Pradita Dirgantara Boyolali dan SMA Taruna Nusantara. Tapi kami minta prosentase siswanya harus terbatas dan simulasi harus ketat," tegasnya.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Tidak Masuk HP-mu, Jika Kamu Masih melakukan Ini!

Baca Juga: Yuk! Cek 3 Hal Ini Agar Dapat BLT Subsidi Gaji Tahap 5, Tahap 4 Sudah Cair ke 1,2 Juta Pekerja

Penambahan jumlah siswa dan jumlah sekolah lanjut Ganjar tentu dengan mempertimbangkan status zonasi. Tak hanya untuk sekolah baru yang ditunjuk, terhadap tujuh sekolah yang sudah melaksanakan juga akan dievaluasi.

"Tentu semua mempertimbangkan zona, bahkan yang eksisting ini kalau terjadi zonanya naik, saya minta dicek ke Dinas Kesehatan atau Satgas tentang mikrozonasinya. Dicek apakah sekolah itu masuk zona merah, atau tempat tinggal siswanya yang masuk zona merah. Kalau itu terjadi, maka siswanya dilarang sekolah dan kalau sekolahnya berada di zona merah, ya ditutup dulu," pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum menerangkan, pihaknya akan memulai kembali simulasi belajar tatap muka di tujuh sekolah yang ditunjuk pada 5 Oktober mendatang. Jumlah siswanya akan ditambah 100 persen, dari jumlah awal yang mengikuti tatap muka.

Baca Juga: Ketegasan Ganjar Pranowo Membuahkan Hasil, Tak Ada Daerah Zona Merah di Jawa Tengah di Minggu ke 39

Baca Juga: CATAT! Ini Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Tahap 5 dan Cara Mengecek Dapat Atau Tidak

Ia mencontohkan, misalnya di SMKN 1 Temanggung yang awalnya diikuti 72 siswa, pada tahap kedua nanti akan ditambah menjadi 180 siswa. Begitu juga di sekolah lain yang telah ditunjuk itu, akan dilakukan penambahan jumlah siswa 100 persen dari tahap awal.

"Selain itu, kami juga melakukan penambahan sekolah yakni di tiga SMK Negeri Jateng baik di Semarang, Pati dan Purbalingga, serta SMA Pradita Dirgantara dan Taruna Nusantara. Kenapa kami pilih sekolah yang berasrama, karena lebih mudah dalam pengaturannya," katanya.

Di sekolah-sekolah baru yang ditunjuk itu lanjut Padma, juga akan dibatasi jumlah siswanya. Misalnya di SMA Taruna Nusantara dengan jumlah siswa lebih dari 1.000, maka hanya diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka pada 150 orang siswa.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Tersangka, Ganjar Pranowo: Bukti Proses Hukum Setara, Terimakasih Polda

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

"Sambil kami mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dan juga kesiapan sarana prasarana penunjang lainnya," pungkasnya.

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x