Simulasi Belajar Tatap Muka Jateng, Batasi Peserta Didik dan Pangkas Jam Belajar

- 7 September 2020, 14:24 WIB
Simulasi Belajar Tatap Muka Jateng, Batasi Peserta Didik dan Pangkas Jam Belajar
Simulasi Belajar Tatap Muka Jateng, Batasi Peserta Didik dan Pangkas Jam Belajar /Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Tujuh sekolah menengah atas dan kejuruan di Jateng, melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka, Senin 7 September 2020. Ujicoba dilakukan dengan membatasi jumlah jam belajar yang hanya tiga jam dan kuota siswa maksimal 100 orang, dari jumlah total murid.

Seperti yang terlihat di SMKN I Temanggung. Dari jumlah peserta didik yang mencapai 2.131 siswa, saat simulasi hanya 72 siswa (3 persen) yang belajar tatap muka. Sisanya, masih mengikuti pembelajaran daring (online) dari tempat masing-masing.

Kepala SMKN I Temanggung Tri Setya Budi mengatakan, simulasi dilakukan selama dua minggu ke depan.

Baca Juga: Jateng Uji Coba Sekolah Tatap Muka, 7 Tempat di Jawa Tengah Adakan Simulasi, Murid Antusias

Baca Juga: Film 007: No Time To Die, Aksi James Bond Selamatkan Seorang Ilmuwan, Tayang November 2020

"Untuk peserta didik sementara ada 12 siswa kali enam rombel. Sisanya pembelajaran jarak jauh. Kali ini siswa yang mengikuti pelajaran banyak yang praktik. Untuk jam belajar, dimulai pukul 08.00-11.00," ujarnya.

Ia mengatakan, sebelum menyelenggarakan belajar tatap muka, manajemen sekolah telah melakukan pembenahan terhadap fasilitas sekolah. Di antaranya, memberi jarak duduk antar siswa, membuat jalur khusus, hingga pembentukan pos pantau. Selain itu, pada tahap simulasi, pihaknya meliburkan aktifitas kantin sekolah.

"Adanya pos pantau ini untuk memantau pergerakan siswa, agar tidak ada yang berkerumun. Adapula pewarnaan jalur khusus pejalan kaki, supaya siswa bisa menjaga jarak, dan mencegah berpapasan dengan yang lain. Selain itu, ada tempat cuci tangan dan hand sanitizer yang disediakan," paparnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kunjungi UMKM yang Mampu Bertahan Tanpa Kurangi Karyawan di Masa Pandemi

Baca Juga: Cerita Pemilik UMKM yang Terpuruk Karena Covid-19 dan Bangkit Lagi di Masa Pandemi

Hal serupa juga terpantau di SMAN I Parakan, Temanggung. Dari 921 murid, hanya sekitar 100 orang yang hadir pada simulasi pembelajaran tatap muka.

Kepala SMAN I Parakan Ratna Herwanti mengatakan, pihaknya telah membuat satgas khusus yang menangani protokol kesehatan. Tugasnya, mengingatkan kepatuhan siswa terkait penerapan masker, jaga jarak dan cuci tangan.

Siswa SMAN I Parakan Lydia Amanda (17) mengaku senang bisa kembali bersekolah, setelah tujuh bulan belajar daring. Murid kelas XII IPS II itu menyebut, sempat kikuk saat pertama kali masuk sekolah dengan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Ini Alasan Utama Melisa, ARMY Turki yang Ditemukan Tewas, Apakah Berhubungan dengan Suga BTS ?

Baca Juga: Bukan Pakai Tali Pemberian Ayahnya, Melisa, ARMY Turki, Fans Suga BTS, Gunakan Ini untuk Bunuh Diri

"Rasanya kurang terbiasa ketika masuk kemudian cuci tangan dan jaga jarak. Namun itu juga melatih kebiasaan kita," tutur gadis 17 tahun itu.

Di tempat lain, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah mengatakan, ada tujuh sekolah di tiga wilayah yang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Di antaranya, Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah