SEMARANGKU - Nyadran atau Sadranan merupakan upacara tradisi jawa yang masih lestari sampai saat ini.
Upacara nyadran biasa dilakukan oleh masyarakat jawa pada bulan ruwah, lalu apa makna sebenarnya?
Sebelum itu, upacara nyadran ini seringkali dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan.
Baca Juga: 7 Tradisi Aneh di India yang Bikin Geleng-geleng Kepala, Ada Gadis Nikahi Hewan hingga Lempar Bayi
Kata "nyadran" memiliki arti keyakinan.
Apabila ditelisik, sebenarnya upacara nyadran ini merupakan akulturasi budaya jawa dan juga islam.
Upacara nyadran yang masih lestari hingga kini tidak semata-mata untuk menjaga tradisi secara turun-temurun, namun juga untuk menghormati para leluhur.
Upacara tradisi ini dilakukan untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal seperti buyut, kakek-nenek, atau juga saudara yang sudah meninggal.akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman upacara tradisi ini juga ikut mengalami perkembangan yang memuat beragam seni dan budaya, dilansir dari kebudayaan.jogjakota.go.id.
Biasanya masyarakat jawa pada bulan Sya'ban (kalender hijriah) atau Ruwah (kalender jawa) secara kolektif mengucapkan rasa syukur dengan mengunjungi makam leluhur dan juga mendoakannya. Hal ini sebenarnya juga menjadi pengingat bahwa manusia pada akhirnya juga akan mengalami kematian.