Ganjar Pranowo Beserta Masyarakat Lakukan Gerakan Penanaman Pohon Bersama Untuk Selamtkan Lahan Kritis!

- 28 Januari 2023, 15:30 WIB
Ganjar Pranowo Beserta Masyarakat Lakukan Gerakan Penanaman Pohon Bersama Untuk Selamtkan Lahan Kritis!
Ganjar Pranowo Beserta Masyarakat Lakukan Gerakan Penanaman Pohon Bersama Untuk Selamtkan Lahan Kritis! /

Salah satu penyebab terjadinya banjir di Grobokan adalah adanya luapan dari sungai Tuntang yang melintas di area tersebut serta sungai Lusi yang dari arah Blora.

Baca Juga: Link Nonton Anime Shuumatsu no Valkyrie Record of Ragnarok Season 2 Full Episode Legal Lengkap Dengan Sub Indo

"Jadi ada lahan-lahan yang kritis yang kita mesti dorong sekaligus kita edukasi, tadi kan ketemu (warga). Ini di sebelahnya sungai Tuntang. Kalau di sini gundul, ini pasti dihajar hujan lebat sedimentasinya akan ke sana. Maka tadi (warga) bilang, Pak musala bahaya SD bahaya karena tanah tergerus di pertemuan dua arus sungai," jelasnya.


Untuk daerah pertemuan dua arus itu, lanjut Ganjar, harus dicarikan solusi. Maka dari itu dalam kegiatan penanaman pohon itu juga melibatkan

Untuk daerha pertemuan dua arus tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan harus dicarikan solusi.

Oleh karena itu kegiatan penanaman pohomn harus melibatkan Dinas Pusdataru, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kepala desa, dan perwakilan Pemkab Semarang.

"Nah yang tempuran (pertemuan dua arus) seperti ini bagaimana menyelesaikan, maka tadi kita juga undang dari Dinas Pusdataru kami, ada kadesnya, Pak Sekda tadi juga kita dorong untuk berkoordinasi. Nanti kalau kita tidak bisa menyelesaikan cepat bagaimana agar kita bisa kerja gotong royong, sudahlah TMMD itu tentara ada di sini sudah siap. Kita kerahkan bareng-bareng tapi musti dijaga, tanaman ini musti dirawat," katanya.

Ganjar juga menjelaskan kepada warga mengenai persentase tanaman yang ada di hutan, dataran tinggi, dan daerah aliran sungai. Sesuai peraturan, persentase itu telah ditetapkan yakni 50 persen harus ditanami tanaman keras, 20 persen MPTS, dan 30 persen yang ditanami untuk perhutanan sosial.

"Maka 30 persen itu tempatnya di mana, bagaimana cara menanamnya kita yang mendampingi sehingga hutannya terlindungi, terjaga, terawat, dan bisa dikonservasi terus kemudian lahan-lahan ini bisa dimanfaatkan untuk rakyat sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari perhutanan sosial,” jelasnya.***

Halaman:

Editor: Hendrik Nuryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x