Kredit Gerakan Pemuda Resmi Diluncurkan Ganjar Pranowo untuk Bangkitkan Para Pengusaha Muda Jawa Tengah

- 28 Oktober 2022, 18:53 WIB
Kredit Gerakan Pemuda Resmi Diluncurkan Ganjar Pranowo untuk Bangkitkan Para Pengusaha Muda Jawa Tengah
Kredit Gerakan Pemuda Resmi Diluncurkan Ganjar Pranowo untuk Bangkitkan Para Pengusaha Muda Jawa Tengah /

Pertama adalah Karnawati, penjual nasi di pasar itu pernah meminjam ke Bank Jateng sebesar Rp 100 juta dan lunas dalam kurun waktu dua tahun. Omzetnya saat ini sudah mencapai Rp 2 juta per hari.

Kedua adalah pedagang gula merah bernama Qowiyah. Ia meminjam ke Bank Jateng sebesar Rp 225 juta untuk modal usaha. Kreditnya itu saat ini masih jalan dan usahanya perlahan mulai berkembang.

Ganjar Pranowo juga sempat menyinggung mengenai sejarah Pasar Induk Wonosobo yang merupakan hasil perjuangan panjang.

Selama proses pembangunan banyak ditemukan kendala, mulai pedagang yang tidak kompak sampai kontraktor yang bermasalah.
Namun setelah pendampingan yang dilakukan oleh Pemprov Jateng akhirnya pasar itu sekarang sudah menjadi tepat berdagang yang bersih dan nyaman.

"Jadi pasar ini pasar dengan sejarah perjuangan yang panjang dan hari ini hasilnya bagus. Mudah-mudahan pedagang bisa menikmati, rukun, terus kemudian berdoa agar rezeki dari pasar ini melimpah dan barokah," katanya.

Baca Juga: 10.000 orang berkumpul di Puser Bumi Untuk Doakan Ganjar Pranowo Yang Genap Berusia 54 Tahun!

Selain itu, Ganjar Pranowo juga menyampaikan bahwa kondisi harga bahan pokok di Jawa Tengah saat ini relatif stabil. Komoditas seperti bawang merah dan bawang putih yang harganya sempat melonjak saat ini mulai terkendali. Sebab suplai mulai banyak dan panen dari petani mulai ada sehingga kebutuhan pasar dapat terpenuhi.

Meski demikian Ganjar Pranowo meminta agar tetap hati-hati mengenai volatile food ini. Sebab faktor-faktor eksternal seringkali menjadi penyebab harga tiba-tiba melonjak. Untuk itu pantauan melalui aplikasi SiHati harus terus dilakukan, termasuk juga laporan dari kabupaten/kota.

"Kita musti tetap berhati-hati pada beberapa komoditas yang rawan untuk naik-turun sehingga pantauan stok, penggunaan aplikasi SiHati terus saja dilakukan agar intervensinya bisa cepat. Termasuk kita bekerja sama dengan kabupaten/kota atau provinsi lain di luar Jawa Tengah agar kita tahu jika terjadi sesuatu yang membikin gejolak harga, beberapa komoditasnya bisa kita saling tukar. Inilah menjaga kestabilan bersama sehingga nanti tingkat nasionalnya kita akan bisa berkontribusi mengendalikan inflasi," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah