Ganjar Pranowo Dorong UMKM Jateng Naik Kelas dengan Buka Bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia

- 20 September 2022, 20:31 WIB
Ganjar Pranowo Dorong UMKM Jateng Naik Kelas dengan Buka Bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia
Ganjar Pranowo Dorong UMKM Jateng Naik Kelas dengan Buka Bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia /

Berdasarkan pengalaman yang didapat dari pertemuan-pertemuan dengan pelaku UMKM. Masalah pertama yang dihadapi para pelaku adalah product knowledge. Hal ini terkait apakah produk mereka bagus atau tidak. Menurut Ganjar Pranowo itu membutuhkan penilaian yang adil dan objektif.

"Makanya tadi saya tes, menurutmu produkmu bagus apa enggak, ayo dinilai, harus fair. Apakah ini bagus, ini nggak bagus, harus berani ngomong, berani koreksi untuk bercermin," ujar Ganjar Pranowo yang sempat berdialog dengan peserta mengenai produk masing-masing.

Masalah berikutnya adalah permodalan. Untuk hal ini Pemprov telah mencoba membuka dan mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM. Perbankan digandeng untuk dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah untuk menyelesaikan masalah ini. Termasuk menggandeng BAZNAS dan CSR untuk memberikan pelatihan dan akses modal.

"Terakhir, ini tidak boleh ditinggalkan, harus ada yang mendampingi. Kalau kemudian yang nggak ngerti ya didampingi. Kenapa produk saya nggak laku kan mereka ngerti, jangan-jangan ada yang kurang dari yang kalian punya. Inilah pendampingan yang musti diberikan," kata Ganjar Pranowo.

Untuk pengembangan digital marketing ini, Ganjar Pranowo juga menggandeng anak-anak muda melalui Hetero Space. Anak-anak muda ini memiliki kreativitas dan dapat memberikan review produk dengan sangat bagus.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Derngan Tegas Agar Aparatur Pemerintah Hingga Tingkat Desa Untuk Tak Memotong BLT!

"Tadi juga ada masukan dari Lazada agar penjual atau pelaku UMKM memperhatikan betul produk yang dijual di marketplace. Jangan sampai pembeli atau konsumen kecewa ketika sudah menerima barang. Juga jangan sampai telat kirim. Inilah peran swata apalagi yang sudah memiliki pasar," ungkapnya.

Direktur Eksekutif Lazada, Ferry Kusnowo, mengatakan perkembangan penjual yang masuk ke marketplace Lazada dalam setahun terakhir meningkatkan pesat. Peningkatan terbesar justru terjadi saat pandemi di mana orang-orang banyak melakukan jual-beli secara online.

"Tapi masih perlu ditingkatkan. Dari data kami permintaan konsumen dari Jawa Tengah itu sangat tinggi tetapi baru sekitar 15 persen seller dadi Jawa Tengah yang mampu memenuhi kebutuhan itu. Sisanya sekitar 85 persen masih dipenuhi oleh seller dari luar Jawa Tengah," katanya.***

Halaman:

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah