Network
Kondisi tersebut menjadikan akses jalan menjadi tersendat.
Bahkan terkadang mengakibatkan kejadian kecelakaan.
"Sulu hanya satu jalur. Untuk kendaraan truk dan yang mengangkut sayur itu harus bergantian karena jalan sempit. Apalagi saat erupsi merapi pasti semrawut. Ada kecelakaan juga karena biasanya itu orang yang belun paham jalur sini, karena jalan yang satu nanjak dan sempit," jelasnya.
Akan tetapi ketika berhasil dibangun menjadi dua jalur, keberadaan jembatan Senowo menjadi lancar bahkan bisa menjadi pendorong ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Semifinal AFF U-16 Antara Indonesia vs Myanmar 10 Agustus 2022 Akan Live Dimana dan Jam Berapa? Ini Ulasannya
"Dampaknya banyak, ya memperlancar ekonomi karena mayoritas petani bisa angkut hasil pertanian. Ada juga pasar desa dekat jembatan. Jadi memperlancar evakuasi. Desa Dukun jaraknya 12 kilometer dr puncak Merapi, karena di atas ada beberapa desa, sehingga jalur evakuasi ini sangat vital," ungkapnya.
Kepala Pasar Desa Dukun, Yazid Aiman memberikan penjelasan tambahan jika pasar yang dikelola tersebut merupakan aset desa.
Sebelumnya, keberadaan pasar tersebut memberikan pendapatan asli desa atau PAD sebesar Rp12 juta perbulannya.
Namun setelah adanya jembatan Swnowo yang memiliki akses dua jalur menjadikan peningkatgan PAD sebesar Rp20 juta perbulan.
"Iya, khususnya untuk pasar sangat berpengaruh. PAD yang awalnya Rp 12 juta per bulan meningkat menjadi Rp 20 juta per bulan itu dari retribusi," jelas Kepala Pasar Desa Dukun, Yazid Aiman.
Tak hanya itu saja, sekitar jarak 300 m juga terdapat pasar milik kabupaten.
