Jagani Omah Bareng Arum Cara Ganjar Pranowo Bangun Rumah Warga Miskin Jadi Rujukan Nasional

- 25 November 2021, 10:54 WIB
Jagani Omah Bareng Arum Cara Ganjar Pranowo Bangun Rumah Warga Miskin Jadi Rujukan Nasional
Jagani Omah Bareng Arum Cara Ganjar Pranowo Bangun Rumah Warga Miskin Jadi Rujukan Nasional /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam memfasilitasi kepemilikan rumah untuk warga miskin ini mendapat perhatian nasional.

Hal ini menjadi sebuah terobosan bagus dalam pemerintahan Ganjar Pranowo. Saat ini tidak sedikit warga yang belum memiliki rumah yang layak huni.

Inovasi bernama Jagani Omah Bareng Arum singkatan dari Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng Aplikasi Simperum ini dipamerkan Ganjar Pranowo, saat presentasi Kepala Daerah Terinovatif Kategori Provinsi dan Kabupaten.

Baca Juga: Respon Ganjar Pranowo usai Jateng Ditetapkan Jokowi Jadi yang Terbaik Soal Layanan Investasi Nasional 2021

Acara tersebut merupakan kegiatan penghargaan tahunan yang digelar Kemendagri dengan tajuk Innovative Government Award atau dikenal IGA 2021.

Program Jagani Omah Bareng Arum dipresentasikan karena pada 2020 lalu menjadi salah satu dari top 10 inovasi pelayanan publik Jateng.

"Jateng gayeng ndandani omah bareng ini Jateng yang asyik yang membahagiakan ayo bersama-sama memperbaiki rumah yang tidak layak huni." Kata Ganjar Pranowo.

Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perumahan atau disebut Simperum yang juga digunakan untuk akselerasi penanggulangan kemiskinan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kukuhkan Jateng Sebagai Provinsi Terbaik Layanan Investasi Nasional 2021, Ini Kata Ganjar

Aplikasi Simperum ini juga terintegrasi dengan SIDesa atau Sistem Informasi Desa Jateng. Integrasi ini, kata Ganjar Pranowo, akan mempercepat koordinasi lintas sektoral untuk mencapai target penanganan kemiskinan.

Inovasi ini juga diimplementasikan telah diproyeksikan ke total sasaran sebanyak 125 Desa tersebar di 5 Daerah yakni Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen.

"Ketika nanti sampai akhir tahun ini target kemiskinan ekstrem mesti nol, kita sudah punya roadmapnya," tegas Ganjar Pranowo.

Simperum ini, kata Ganjar Pranowo, membantu dan memudahkan verifikasi dari sasaran PKE tersebut. Selain itu juga untuk memenuhi layanan dasar maysarakat miskin.

Tak sampai di situ, Ganjar Pranowo mengatakan, inovasi ini bisa memberikan akurasi data RTLH sampai angka 80 persen dan nihil duplikasi data sehingga lebih presisi dan akurat.

"Efisiensi waktu dari 7 hari menjadi 75 menit, efisiensi biaya karena paperless dan juga efisiensi SDM yang semula tiga orang kini bisa satu orang," katanya.

Ganjar Pranowo mengatakan, inovasi aplikasi ini sudah ditiru beberapa provinsi dan daerah. Antara lain Provinsi Kaltara, Blora dan Brebes.

Ganjar Pranowo menegaskan pihaknya terus melakukan improvement agar aplikasi ini bisa lebih baik dari sekarang.

"Tapi niatan dari inovasi ini adalah bagaimana inovasi menyelesaikan persoalan yang ada di setiap sektor dan subsektor di jawa tengah," terangnya.

Lebih lanjut dalam program Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng ini juga memfasilitasi pembangunan rumah warga miskin.

Yakni lewat program Tuku Lemah Oleh Omah. Pemprov Jateng memfasilitasi pembelian tanah melalui kredit mikro BPR BKK Jateng.

Pemprov Jateng juga memfasilitasi pembentukan Kelompok Masyarakat atau dikenal Pokmas untuk penyiapan pembangunan rumah.

Selain itu juga memfasilitasi pembangunan rumah melalui bantuan sosial stimulan rumah sederhana sehat.

Tujuan program ini mengurangi angka backlog rumah di Jateng, dengan sasaran masyarakat miskin non bankable yang tidak memiliki rumah.

Besaran bantuan senilai 35 juta rupiah berupa struktur ruspin dan arsitektural. Program itu diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial stimultan pembangunan rumah, untuk keluarga miskin yang belum memiliki rumah.

Dan program tersebut menyasar rumah bertipe 36, hal itu sebagai syarat luasan rumah yang layak huni.

Pelaksanaan pembangunan rumah baru melalui program ini untuk tahun 2021 dilakukan di 6 kabupaten kota, antara lain Cilacap, Brebes, Kendal, Purbalingga, Jepara dan Kota Magelang.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x