Network
SEMARANGKU - Jokowi menghadiri KTT G20 2021 di Italia pada 30-31 Oktober, guna membahas ekonomi prospektif bagi negara berkembang ke depan dan isu perubahan iklim.
Hasil KTT G20 menunjuk Indonesia sebagai presidensi tahun depan dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 yang diserahkan kepada Jokowi oleh PM Italia Mario Draghi.
Juga penunjukkan Indonesia sebagai presidensi KTT G20 tahun 2022 momen untuk kontribusi positif. Jokowi menyampaikan hal ini bisa menjembatani komitmen bisnis dan investasi di sektor energi, perdagangan, dan kesehatan.
Baca Juga: Sebanyak 19 Negara Berencana Akhiri Pembiayaan Bahan Bakar Fosil di Luar Negeri pada KTT COP26
G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia. Dan, forum G20 juga mewakili 79 persen perdagangan global dalam perekonomian dunia sebesar 85 persen.
Kemudian G20 sendiri kepanjangan dari Group of Twenty, forum ini dibentuk tahun 1999 hasil inisiasi anggota G7 untuk memperluas forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa.
Sedangkan peran G20 sendiri untuk merangkul negara maju dan negara berkembang yang bersama-sama mengatasi krisis di Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
Tujuan dibentuknya G20 ini untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.
