SEMARANGKU - Jelang akhir tahun 2021 BPBD menyebut ada potensi rawan bencana yang tersebar di wilayah Jateng. Dan, ilmu titen warisan leluhur pun masih bisa menjadi acuan prakiraan cuaca.
BPBD menjelaskan melihat sebaran berdasarkan grafik wilayah Jateng. Curah hujan di beberapa titik intensitasnya mulai meningkat.
Jateng berpotensi dilanda bencana banjir dan tanah longsor. BPBD Jateng pun meminta masyarakat tetap tenang dan selalu periksa info BMKG.
Baca Juga: Berdayakan Ekonomi Perempuan, Strategi Jateng Pupus Kemiskinan yang Terus Bertambah Tiap Tahun
Beberapa waktu lalu, Ganjar Pranowo pernah meminta masyarakat kembali menghidupkan kearifan lokal yakni ilmu titen dan kentongan dalam menghadapi bencana alam.
Dengan kearifan lokal tersebut diharapkan mampu meminimalisasi risiko jatuhnya korban jiwa maupun luka akibat bencana.
Diketahui, jelang akhir tahun ini musim hujan telah tiba. Kondisi itu mengakibatkan potensi bencana alam bisa terjadi kapan saja.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan disingkat BPBD Jateng mengatakan inisiasi gubernur berupa ilmu titen dan kentongan itu masih relevan di kalangan masyarakat.