Adanya Temuan Klaster PTM Sekolah di Semarang, Ganjar Pranowo: Pokoknya Ditutup Sesuai SOP!

- 2 November 2021, 07:11 WIB
Adanya Temuan Klaster PTM Sekolah di Semarang, Ganjar Pranowo: Pokoknya Ditutup Sesuai SOP!
Adanya Temuan Klaster PTM Sekolah di Semarang, Ganjar Pranowo: Pokoknya Ditutup Sesuai SOP! /Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Adanya temuan klaster PTM di salah satu sekolah di Semarang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera perintahkan untuk menutup sekolah tersebut sesuai SOP.

“Ada, tiap sekolah ada (Satgas Covid-19). Pokoknya SOP-nya ditutup kayak yang di Solo itu. Langsung tutup dua minggu, terus dievaluasi,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat lantai 2 Gedung A, Senin 1 November 2021.

Namun demikian, Ganjar Pranowo memastikan PTM masih terus dilaksanakan di sekolah-sekolah yang aman dan tertib protokol kesehatan, serta tidak ditemukan kasus penularan.

Baca Juga: Stok Vaksin di Jateng Banyak Tapi Belum Digunakan, Ganjar Pranowo Beberkan Kendalanya

“Jalan terus, yang lain tetep jalan. Dengan SOP itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanan PTM. Kecuali masif di seluruh kota. Ditutup 14 hari, ada yang hanya lima hari yang penting diikuti tracing dan testing,” terang Ganjar Pranowo.

Gubernur Ganjar Pranowo meminta siswa maupun guru yang dinyatakan positif Covid-19 untuk diberi perawatan.

Selain itu, harus dilakukan tracing dan testing terhadap sekolah yang bersangkutan.

“Iya tutup, sekolah tutup dulu dan dirawat anaknya. Dan dilakukan tracing dan testing. Pokonya SOP-nya begitu,” tandas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 PTM di Sekolah Semarang, Ganjar Pranowo: Tutup dan Evaluasi

Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dari kejadian tersebut pentingnya untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

Dan, setiap sekolahan harus memiliki Satgas Covid-19 yang bertanggung jawab untuk memantau terus-menerus pelaksanaan PTM, serta evaluasi.

“Itu yang saya katakan tadi harus disiplin. Ya mereka bisa ketularan meskipun data yang masuk ke kita mereka tanpa gejala.
Maka SOP-nya satu pokoknya ditutup dan setiap sekolah harus punya Satgas Covid-19 yang memantau terus menerus, dan kita evaluasi pasti,” kata Ganjar Pranowo.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menuturkan bahwa siswa maupun guru yang dinyatakan positif harus menjalani isolasi.

Dan, pihaknya masih melakukan analisis terkait penularan Covid-19 di sekolah.

“Yang positif harus isolasi. Dan, kita tetap lakukan analisis. Kalau sekolah yang salah, misalnya prokes tidak dilaksanakan, sarana prasarana tidak ada, ya ditutup. Tapi kita lihat dulu, penularannya di sekolah atau di luar sekolah. Tetap kita lakukan analisis” bebernya.

Menurutnya, pelaksanaan PTM harus terus mentaati prorokol kesehatan yang telah menjadi SOP.

Hal itu guna mencegah terjadinya penularan di sekolah.

“Prokes kuncinya, di situ tetep dilakukan. Prokes sekolah mulai dari rumah, perjalanan ke sekolah, selama di sekolah, kembali ke rumah, sarana prasarana seperti cuci tangan sarana untuk fisikal distancing harus ditaati semuanya. Standar sudah ada assement, tinggal ditaati saja,” tandasnya.

Terkait sekolah yang ditemukan klaster PTM, Gubernur Ganjar Pranowo memerintahkan untuk menutup sesuai SOP.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x