Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Tradisi, Begini Penjelasanya!

- 9 Oktober 2021, 10:15 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Tradisi, Begini Penjelasanya!
Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Tradisi, Begini Penjelasanya! /Pixabay/Konevi

Ribuan unta dan kambing disembelih untuk hidangan kepada tamu undangan yang hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut.

Para ulama yang hadir pada saat perayaan maulid nabi tersebut membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Raja Irbil Tersebut.

Mereka memberi komentar baik terhadap perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu.

Dalam kitab Wafayat Al-A`yan, Ibn Khallikan menceritakan bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari Maroko menuju Syam kemudian menuju Irak.

Saat beliau berjalan dan melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia bertemu Sultan Al-Muzhaffar yang sangat besar perhatiannya terhadap peringatan Maulid Nabi.

Dengan demikian AlHafzih Ibn Dihyah menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang berjudul Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir An-Nadzir.

Kemudian buku tersebut dihadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar.

Para ahli sejarah telah sepakat menyatakan bahwa Sultan Al-Muzhaffar adalah orang yang pertama kali yang mencetuskan peringatan maulid nabi.

Para ahli sejarah tersebut meliputi, Al-Hafizh al-Suyuthi, Ibn Khallikan, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Sibth Ibn Al-Jauzi, dan Ibn Katsir.

Tujuan perayaan Maulid adalah untuk membangkitkan semangat umat Islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela Islam pada masa Perang Salib.

Para ulama, dari masa Sultan Al-Muzhaffar hingga saat ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah