Nakes Tak Mau Tangani Pasien Covid-19 Karena Orang Tua, Ganjar: Negara Sedang Memanggil

- 25 Juni 2021, 15:36 WIB
Ilustrasi - Nakes untuk merawat pasien Covid-19 di Jawa Tengah kurang, Ganjar Pranowo minta bantuan mahasiswa tapi tidak diizinkan orang tua.
Ilustrasi - Nakes untuk merawat pasien Covid-19 di Jawa Tengah kurang, Ganjar Pranowo minta bantuan mahasiswa tapi tidak diizinkan orang tua. /Instagram.com/@humanaidinitiative/

SEMARANGKU - Banyak mahasiswa yang kuliah di fakultas kesehatan atau keperawatan, tidak mau menjadi nakes untuk membantu menangani pasien Covid-19.

Padahal saat ini, nakes di Jawa Tengah sudah kualahan menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah setiap hari.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat 25 Juni 2021.

Ganjar menjelaskan, nakes untuk menangani pasien Covid-19 di Jawa Tengah memang sangat dibutuhkan saat ini.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Semarang Penuh, RSUD Tugurejo Sampai Harus Mendirikan Tenda Darurat

Bahkan Ganjar mengsku sudah berupaya memperbantukan nakes dari daerah lain untuk membantu merawat pasien Covid-19 di Jawa Tengah.

Tapi karena para nakes tersebut sudah bekerja di rumah sakit daerah masing-masing, sehingga mereka mempunyai beban dan tanggungjawab di instansi.

"Beberapa kali kami sempat pinjam (nakes), tapi karena terjadi peningkatan di beberapa titik, sehingga mereka harus stanby di tempatnya masing-masing. Kami akan terus mengupayakan terkait pemenuhan tenaga kesehatan ini," papar Ganjar.

Karena itu, Ganjar coba mencari nakes dari mahasiswa fakultas kedokteran dan perawat semester akhir untuk membantu merawat pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Kami memang terkendala terkait tenaga kesehatan. Kami sudah koordinasi dengan IDI, PPNI, Persi dan lainnya untuk membantu," ucap Ganjar.

"Sekarang sudah ada tambahan, tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka kami akan bekerjasama dengan perguruan tinggi," imbuhnya.

Mahasiswa-mahasiswa kedokteran atau keperawatan yang sudah masuk semester akhir akan digandeng untuk membantu penanganan pandemi.

Tapi hal itu tidak mudah, mengingat informasi yang diterimanya, banyak orang tua mahasiswa yang menolak anaknya terjun membantu penanganan Covid-19.

Ganjar pun memberikan pesan khusus bagi orang tua yang memiliki anak kuliah di fakultas kesehatan atau keperawatan.

Kepada mereka, Ganjar meminta agar mengizinkan anaknya membantu negara dalam penanganan pandemi.

"Izin kepada bapak ibu yang anaknya sekolah kedokteran atau sekolah perawat, izinkan anaknya untuk bisa membantu. Sudah ada laporan, anaknya mau tapi orang tuanya tidak mengizinkan," terang Ganjar.

"Saya mohon, karena saat ini negara sedang memanggil, kemanusiaan memanggil. Kita butuh anak-anak panjenengan yang ahli," ucapnya.

Ganjar memahami, kekhawatiran orang tua yang anaknya diminta membantu penanganan pandemi ada benarnya. Ganjar juga tahu, bahwa ada risiko dibalik itu semua.

"Maka kami minta seluruh layanan kesehatan, tolong SOP dijaga ketat. Karena kalau ada bantuan tenaga kesehatan yang masuk dan SOP tidak ketat, maka ini pasti membuat khawatir," jelas Ganjar.

"Maka kami akan lakukan checking ke semua layanan kesehatan termasuk mengirimkan tim, agar mereka-mereka yang kita perbantukan dengan keahlian masing-masing, terjamin keamanannya," lanjutnya.

Baca Juga: Viral Video Seorang Pria Pasien COVID-19 Ngamuk, Hingga Sebabkan Petugas Keamanan RS Tertular

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan, bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah perguruan tinggi.

Banyak mahasiwa yang sudah mau untuk diperbantukan, tapi terkendala izin orang tua.

"Mungkin orang tuanya khawatir, nanti kami akan lakukan pendekatan secara persuasif, dengan menggandeng organisasi profesi," jelasnya.

Selain dari Jawa Tengah, Yulianto juga mengatakan akan koordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi di luar Jawa yang bisa mengirimkan mahasiswanya kesehauntuk membantu.

"Akan kami coba komunikasi dengan provinsi lain di luar Jawa yang kasusnya tidak begitu tinggi. Nanti akan kami lakukan pendekatan," tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah