Sidak ke Desa Banyuputih Jepara, Ganjar Pranowo Temukan Perusahaan Besar Tak Taat Prokes

- 16 Juni 2021, 08:32 WIB
Ganjar Pranowo sidak penanganan Covid-19 di Desa Banyuputih Kabupaten Jepara
Ganjar Pranowo sidak penanganan Covid-19 di Desa Banyuputih Kabupaten Jepara /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo sidak ke salah satu desa yang masuk kategori resiko tinggi COVID-19 yaitu di Desa Banyuputih Kabupaten Jepara, Jateng.

 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan sidak penanganan Covid-19 di Desa Banyuputih Kabupaten Jepara. pada Selasa 15 Juni 2021.

Dalam sidak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tersebut diketahui, tingginya kasus Covid-19 di desa tersebut karena lemahnya penerapan prokes di beberapa perusahaan yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: Sidak RSUD Jepara Ganjar Pranowo Temukan Keluarga Pasien Covid-19 Keluhkan Lambatnya Penanganan Jenazah

Di desa Banyuputih Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara yang masuk kategori resiko tinggi itu, ada 45 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 5 diantaranya meninggal dunia.

"Desa kami sangat rawan sekali, ada 45 orang yang positif, lima diantaranya meninggal dunia.
Belum lagi ada 31 orang yang meninggal dan belum dicek apakah juga terkena Covid-19 atau tidak," kata Petinggi Banyuputih, Joko Prakoso.

Joko menerangkan, tingginya kasus Covid-19 di desanya, salah satunya disebabkan karena dampak tidak taat nya protokol kesehatan di perusahaan-perusahaan besar.

Baca Juga: Sudah Masuk Zona Merah, Prokes di Jepara Rendah, Gubernur Ganjar Pranowo Ingatkan Hal Ini

Joko Prakoso mengatakan, di desanya tersebut, ada empat perusahaan besar dengan jumlah karyawan ribuan orang.

Karyawan-karyawan perusahaan besar itu, lanjut Joko, banyak yang berasal dari luar daerah Kabupaten Jepara dan kebanyakan ngekos di desanya.

Tercatat ada 120 rumah kos-kosan bagi karyawan, yang terdapat di desanya tersebut.

"Nah mereka itu kemarin saat lebaran, tidak ada yang mengajukan izin pulang dan izin masuk juga tidak ada. Seharusnya kan dari perusahaan memberikan arahan dan laporan ke kami. Kemarin kami tidak tahu, tahu-tahu sudah begini. Kami yang repot," jelasnya.

Kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Joko meminta agar menegur kepada perusahaan-perusahaan besar itu untuk memperketat prokes.

Sebab jika tidak, menurut Joko, dikhawatirkan warganya terancam akan lebih banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19 lebih parah.

Menanggapi aduan dari Petinggi Banyuputih itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun langsung memerintahkan kepada Bupati Jepara, Dian Kristiandi yang turut mendampingi saat sidak, untuk segera melakukan penertiban.

Surat edaran untuk memperketat prokes itu, lanjut Ganjar, sebenarnya sudah diberikan sejak tahun lalu.

Tapi karena ada kejadian resiko tinggi COVID-19 di Jepara ini, maka Ganjar akan kembali menekankan kembali akan hal itu.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta Bupati Jepara Dian Kristiandi segera menerbitkan surat edaran kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperketat prokes .

"Siap bapak, langsung kami tindaklanjuti," kata Bupati Jepara Dian Kristiandi.

Pihaknya juga akan memerintahkan kepada dinas terkait untuk segera mengeluarkan surat edaran yang serupa.

"Bupati sudah merespon, maka kita minta dibuatkan surat edaran. Pemprov juga akan mengeluarkan kepada semua perusahaan di Jawa Tengah agar disiplin menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan semua perusahaan wajib untuk memperketat protokol kesehatan (prokes).

"Sebab kalau tidak, nanti repot semua. Ini Petingginya yang repot, mereka tidak mendapat informasi tentang karyawan yang ada dan tidak bisa mengontrol. Kalau tidak terkontrol seperti ini, maka akan membahayakan karena kita tidak tahu karyawan sebanyak itu membawa virus atau tidak," tegas Ganjar Pranowo. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah