Network
SEMARANGKU – Virus Covid-19 varian baru terus bermunculan. Pemerintah pun terus mengejar vaksin untuk melawan dan menghentikannya.
Para pakar pun membantu dengan membeberkan cara efektif bagi masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 varian baru.
Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, pencegahan penularan virus Covid-19 varian baru bisa dilakukan siapa saja dengan menerapkan protokol kesehatan atau prokes 5M.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagi-bagi Masker dan Edukasi 5M di Patebon Kendal
Yakni mengenakan masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan serta vaksinasi.
Terkait pencegahan masuknya virus Covid-19 varian baru dari luar negeri, pakar ini juga punya jurusnya.
Dikatakan, ada tiga cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah masuknya Covid-19 varian baru masuk ke Indonesia.
Pertama memperkuat pemeriksaan untuk semua orang yang datang ke negara ini, meningkatkan test whole genome sequencing dan surveilans di komunitas dan di fasilitas kesehatan.
Selain itu, ketika ada varian baru, para pakar selalu menganalisis dampaknya terhadap empat hal. Yaitu yaitu pada kemampuan diagnosis dengan PCR, kemungkinan peningkatan penularannya, kemungkinan penyakit menjadi makin berat, serta apakah ada dampaknya terhadap efikasi vaksin.
Merujuk pada pernyataan pakar kesehatan mengenai mutasi, bahwa virus bermutasi sepanjang waktu,” paparnya seperti dikutip dari Antara.
Beberapa mutasi bisa melemahkan virus sementara yang lain mungkin membuatnya lebih kuat, memungkinkannya berkembang biak lebih cepat atau menyebabkan lebih banyak infeksi.
Baca Juga: 6 Fakta Vaksin Buatan Pfizer dan BioNTech yang Diklaim Ampuh Melawan Corona Varian Baru B117
Jika semakin banyak infeksi pada suatu populasi, maka kemungkinan mutasi virus semakin meningkat.
Karena itu, menekan angka penularan kasus di masyarakat menjadi salah satu cara mencegah kejadian mutasi berlangsung terus menerus.
Pencegahan yang bisa dilakukan termasuk dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. ***
