“Kamu itu sarungnya kok bagus sekali? Kamu tentara ya? Cita-citanya jadi tentara pasti nih,” tanya Ganjar pada salah satu anak panti yang mengenakan sarung motif doreng.
“Ndak pak, mau jadi polisi,” penuturan lugu bocah itu pun memecah tawa Ganjar.
Usai berinteraksi dengan anak-anak, Ganjar lalu diajak oleh pengelola panti asuhan menengok tempat tinggal dari anak-anak panti. Ganjar tak banyak berkomentar, hanya sesekali bertanya asal atau latar belakang anak asuhnya.
“Macem-macem pak, ada dari Semarang, Demak,” ujar Abu.
Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Ngaku Jadi Nabi ke 26, Begini Sikap PBNU
Baca Juga: Tertarik Jalin Kerjasama Bisnis dengan UMKM Jateng, Dubes Ceko Cari Distributor
Baca Juga: Ikatan Cinta 19 April 2021: Ngabuburit Aldebaran dan Andin Berujung Ribet, Aladdin Sudah OTW?
Baca Juga: Duta Besar Ceko Kunjungi Jateng, Ganjar Pranowo Pertemukan dengan Pelaku UMKM Kota Semarang
Ganjar lalu bertanya, apakah dari anak-anak panti asuhan tersebut masih memiliki keluarga atau tidak. “Ada yang masih, ada yang tidak. Ada juga yang baru umur dua hari, sudah diserahkan ke saya. Setelah itu tidak nengok lagi,” kata Abu.
Mendengar itu, Ganjar diam. Pandangannya mengamati ke seluruh sudut rumah dua lantai yang tak terlalu besar. Berisi sejumlah kasur kapuk berjajar untuk tidur anak-anak asuh.