Setiap ruang kelas masing-masing, dibatasi hanya berisi beberapa siswa. Jarak antara para siswa juga diatur lebih dari satu meter.
Semua siswa yang ikut uji coba PTM juga memakai masker.
Baca Juga: Demi Generasi Muda, Relief Candi Borobudur Akan Disulap Menjadi Nyata, Seperti Apa?
Baca Juga: Panen Raya Beras Tapi Petani Diminta Tak Langsung Jual, Ini Alasannya
Baca Juga: Relief Candi Borobudur Akan Dikemas dalam Tarian, Tanto Mendut yang Garap
Di salah satu ruang kelas, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sempat mengajak dialog beberapa siswa SMPN 1 tersebut.
"Sudah bagus ini, ayo siapa yang bisa menerangkan bagaimana protokol kesehatan di sekolah ini berjalan," kata Ganjar pada siswa itu.
Beberapa detik tak ada siswa yang mengangkat tangan. Para guru yang ada di samping Ganjar langsung mencoba mempengaruhi siswa agar mau berdiri dan menjawab pertanyaan Ganjar.
"Nggak usah dipaksa, senengane bu guru kui mekso (sukanya ibu guru memaksa muridnya). Biarkan berani, atas kemauan sendiri," ucap Ganjar.
Setelah itu, seorang anak laki-laki yang duduk paling depan berdiri. Anak laki-laki yang bernama Ahmad Irsan Satriadin itu mengatakan siap menjelaskan pada Ganjar tentang penerapan protokol kesehatan di sekolahnya.