Bertajuk Sound of Borobudur, Musisi Nasional Bawakan Lagu Dengan Alat Musik Tempo Dulu

- 9 April 2021, 07:39 WIB
acara musik bertajuk Sound of Borobudur di Candi Borobudur yang dilakukan oleh para musisi nasional
acara musik bertajuk Sound of Borobudur di Candi Borobudur yang dilakukan oleh para musisi nasional /Dok. Humas Prov Jateng/

Setelah melalui riset yang cukup panjang, replika alat musik tersebut berhasil dibuat, dapat berbunyi dan bisa disatukan dalam sebuah orkestrasi.

Setelah replika alat musik tersebut jadi, mereka berusaha mencoba untuk mengaplikasikannya, yang tentunya dengan cara dan metode yang mereka lakukan sekarang.

"Itu cukup lama prosesnya, akhirnya dapat komposisi dan kita garap serius. Meskipun kami sadar, terkait bunyi itu intepretasi saat ini, karena peradaban itu tidak mungkin diulang lagi," terang Dewa Budjana.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, Sound of Borobudur adalah karya seni musik yang dihasilkan oleh para musisi-musisi handal yang tergolong nekat.

Menurut Ganjar, musik nasional seperti Purwatjaraka, Trie Utami, Dewa Budjana dan sejumlah seniman lain sekaligus ilmuan yang meneliti ini, menghasilkan karya yang luar biasa.

"Ini karya luar biasa. Ada beberapa orang nekat, kang Purwa, mbak Iik, mas Dewa mengeksplore Candi Borobudur dan menemukan alat-alat musik di relief-relief itu.
Mereka kemudian berusaha membuat replikanya, menemukan bunyinya dan sekarang jadi komposisi yang luar biasa. Mungkin hipotesisnya benar, bahwa Borobudur adalah pusat musik dunia. Kita ingin mewujudkan itu," jelas Ganjar.

Untuk itu dirinya sepakat, bahwa pengembangan kawasan Borobudur tidak boleh hanya fokus pada pembangunan fisik semata, tapi nilai seni yang terdapat pada Candi Borobudur juga harus dikembangkan.

Mungkin orang akan bosan berkunjung ke Borobudur, kalau yang dijual hanya dari sisi candi dan bangunan-bangunan lainnya saja.

"Ini yang perlu kita angkat, mungkin ke depan tidak perlu membuat hal baru di sini, cukup mewujudkan apa yang ada di relief candi itu dijadikan sebuah pertunjukan menarik. Tidak menutup kemungkinan nanti tarian-tarian yang terpahat di relief itu bisa digerakkan di kehidupan nyata. Maka orang yang wisata nanti akan betah, karena akan mendapatkan soul nya," pungkasnya.

"Ini baru dari sisi seninya, belum arsitektur, lingkungan, habitat, relasi sosial dan lainnya. Menurut saya ini kesuksesan penemuan kembali peralatan musik di Candi Borobudur dan menunjukkan bahwa candi ini merupakan pusat peradaban yang sebenarnya," tegasnya.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah