Network
SEMARANGKU – Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jateng yang rencananya akan dilakukan di 140 sekolah di Jateng pada 5-16 April 2021 mendatang diminta ditunda.
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto menjelaskan tiga alasan kenapa uji coba PTM di provinsi ini perlu ditunda.
Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, ada sejumlah faktor yang mengkhawatirkan dalam rencana PTM tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Film Hacksaw Ridge Bioskop Trans TV Malam Ini, Penerima Medal of Honor TanpaMenembak
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Jumat 2 April 2021 Ada FTV Judul Pacarable Sekali Kamu Kang Jahit
Mulai dari kegagalan ujicoba PTM pada tahap pertama hingga potensi terjadinya lonjakan Covid-19 di Jateng.
Diapaparkan, saat ini grafik kasus Covid-19 masih fluktuatif. Dengan adanya interaksi di kelas maka potensi grafik Covid-19 di Jateng bisa saja terjadi lonjakan.
Sesuai data dari Satgas Covid Nasional per 29 Maret 2021, kabupaten/kota di Jateng memang tidak ada yang masuk zona merah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 April 2021 Libra dan Scorpio: Banyak Kerja Banyak Rezeki
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Jumat 2 April 2021: Film Hacksaw Ridge dan The Prince Siap Menemanimu
Tapi yang perlu dicatat, kabupaten/kota di Jateng juga tidak ada yang masuk zona hijau. Semuanya masuk di zona orange yang berpotensi naik menjadi zona merah.
Dari data dari laman corona.jatengprov.go.id, saat ini jumlah pasien covid 19 yang masih dirawat dan menjalankan isolasi mandiri sebanyak 5.925.
“Saya kira tidak perlu terburu-buru. Melihat data itu, sebaiknya PTM perlu ditunda lebih dulu. Jangan sampai uji coba itu nanti justru merugikan upaya penanganan Covid-19, jika memang terjadi lonjakan,” terangnya, Jumat 2 April 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 April 2021 Gemini dan Cancer: Akan Ada Kabar Baik yang Datang Menghampirimu
Alasan kedua yang menyebabkannya meminta PTM ditunda adalah, kegagalan ujicoba PTM pada tahap pertama.
Bahkan saat itu ratusan siswa SMK Negeri Jateng yang dikelola langsung oleh Pemprov Jateng, terkena Covid 19. Sehingga uji coba langsung dihentikan.
“Lalu, jika sekarang mau dilakukan uji coba PTM, sejauh mana standar sarpras dan standar protokol kesehatan untuk mengukur kesiapan sekolah? Karena melihat uji coba yg dulu malah meningkatkan jumlah penderita covid. Kita tidak boleh lupa dengan kejadian itu,” terangnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 April 2021 Aries dan Leo: Waktu yang Tepat Untuk Mempelajari Hal Baru
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 April 2021 Taurus dan Virgo: Waktu yang Tepat Untuk Investasi
Alasan ketiga belum selesainya vaksinasi. Vaksinasi memang telah dilakukan namun belum selesai.
“Iya, mungkin guru-gurunya sudah, Siswanya sudah belum? Misalnya guru dan siswa ini sudah, lalu orang tua siswa atau orang-orang yang tinggal serumah dengan guru dan siswa ini bagaimana? Jangan sampai siswa dan guru ini nanti menjadi OTG dan menularkan covid ke lingkungannya,” tandasnya.
Dikatakan, PTM sebaiknya juga merujuk pada rekomendasi WHO. Sesuai rekomendasi dari WHO, untuk mencapai herd immunity maka 70 persen populasi sebuah wilayah harus sudah divaksin.
Baca Juga: 11,4 Juta Keluarga Jateng Siap Lakukan Program Pendataan Keluarga Serentak Seluruh Indonesia
Baca Juga: Perankan Petruk di OVJ, Gubernur Ganjar Pranowo Berikan Pesan Menyentuh Hati
Menurut Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini, pendidikan memang penting, tapi kesehatan juga tak kalah penting. Untuk menyukseskan pendidikan di masa pandemi ini, pemerintah mestinya fokus pada inovasi penggunaan teknologi. ***
