Program Silap CSR Cara Jateng untuk Mengatasi Kemiskinan

- 2 Maret 2021, 16:04 WIB
Silap CSR dilaunching Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Silap CSR dilaunching Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – Provinsi Jateng mengenalkan program Silap CSR sebagai salah satu cara untuk mengentaskan angka kemiskinan.

Silap CSR dilaunching atau diperkenalkan oleh Provinsi Jateng agar lebih mudah dalam mendata maupun mengalokasikan bantuan untuk perangi kemiskinan.

Arti Silap CSR adalah Sistem Pelaporan Online Corporate Social Responsibility dimana ini terobossan baru yang mulai dilakukan Provinsi Jateng.

Baca Juga: Cara Dapat Kuota Internet Gratis Telkomsel Bulan Maret-Mei 2021, Cair 15GB Cuyy!

Angka kemiskinan sempat menguat akibat dari dampak pandemik Covid-19 dan Provinsi Jateng langsung gerak cepat dengan melahirkan SIlap CSR ini.

Nantinya Silap CSR bakal menjadi ujung tombak pemerintah Provinsi Jateng untuk menanggulangin kemiskinan di Jawa Tengah. 

Dampak dari pandemi Covid-19 selama lebih dari satu tahun bukan hanya berdapak terhadap sejumlah sektor, termasuk ekonomi.

Baca Juga: Ini Penyebab Anda Tidak Bisa Dapat Bantuan Kuota Data Internet Gratis dari Kemdikbud

Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan dengan melaunching aplikasi Silap (Sistem Pelaporan Online) Corporate Social Responsibility (CSR).

Aplikasi yang dilaunching oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa 2 Maret 2021 tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pelaporan program atau kegiatan dan rencana pelaksanaan program CSR ke depan oleh perusahaan, BUMN dan BUMD.

“Iya kita resmikan, mudah-mudahan Silap CSR bisa terkonsolidasi dengan baik,” ujar Ganjar usai rapat evaluasi Desa Dampingan 2020 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Klaim Sekarang! Login www.pln.co.id Dapat Token Listrik Gratis Bulan Maret 2021

Menurutnya, pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah sudah dilakukan melalui sejumlah program, salah satunya adalah Desa Dampingan, Satu OPD Satu Desa.

Untuk saat ini sudah dilakukan evaluasi terhadap prgram tersebut. “Ini Pak Wagub sudah melakukan evaluasi untuk tiap OPD yang mendampingi desa miskin. Rasa-rasanya hasilnya ada, tapi belum menggembirakan, karena ada Covid-19. Jadi ke depan gerakannya perlu dilebarkan,” tambahnya.

Gubernur meminta OPD untuk bisa menjembatani kerjasama pihak lain, seperti BUMN, BUMD, perguruan tinggi, dan perusahaan untuk turut membantu dalam penanganan kemiskinan.

Baca Juga: Bantuan Kuota Data Internet 2021 Siap Cair, Mendikbud: Volume Giga Lebih Kecil

“Untuk Dinsos menyiapkan data paling valid, komunikasi dengan Mensos kalau perlu sampai wapres. Dan prioritaskan mereka (desa) yang berada di paling bawah,” terangnya.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menuturkan bahwa evaluasi kali ini sebenarnya untuk merusmuskan lebih dalam terkait program pendampingan desa oleh OPD. Sebab, sejak tahun lalu, Covid-19 menjadi kendala utama.

“Seebenarnya sudah ada penurunan, tapi karena pandemi Covid-19 ada kenaikan dari 750 desa menjadi 764, karena kondisinya seperti ini. Jadi, kita benar-benar assesment lagi,” tegas dia.

Baca Juga: Bukan Karena Trauma, Ini Penyebab Niko Al Hakim Ogah Nikah Lagi Setelah Cerai dari Rachel Vennya

Pihaknya berkomitmen akan menggenjot untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Selain pendampingan Satu OPD satu Desa, juga melalui Silap CSR yang telah dilaunching.

“Jadi aplikasi ini untuk memudahkan kita mengarahkan CSR dalam membantu penanganan kemiskinan di Jawa Tengah. Bukan mengambil, tapi mengarahkan ada berapa nominal dan akan diarahkan ke bidang apa,” jelasnya.

Yasin juga menjelaskan bahwa prgram yang dijalankannya bukan hanya dilakukan untuk fisik, melainkan pemberdayaan. Bukan hanya bantuan RTLH, jambanisasi tapi juga pemberdayaan dan pelatihan-pelatihan,” tandasnya.

Baca Juga: Bak Tepis Kabar Orang Ketiga Antara Ia dan Rachel Vennya, Niko Al Hakim Baru Mau Nikah 10 Tahun Lagi

Kedepan Silap CSR bakal menjadi panduan pemerintah Provinsi Jateng untuk menanggulangi kemiskinan akibat dampak dari pendemi ini. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x