Baca Juga: Personel Ditpolairud Polda Jateng dan Petugas Gabungan Evakuasi Korban Banjir di Kota Semarang
Ganjar meyakini gerakan ini mengajarkan banyak hal. Sebagai sebuah gerakan yang tanpa ancaman sanksi, masyarakat rupanya mengerti bahwa empati dan disiplin protokol kesehatan di tengah pandemi sangatlah penting.
“Kami tahu persis tidak semuanya senang, kami tahu persis ada yang marah, tapi percayalah karena kita lagi beljar bagaimana berempati dan berdisiplin. insyaallah ini manfaatnya banyak,” kata Ganjar Pranowo.
Ganjar mengatakan, belum bisa langsung terlihat dampak baik dari gerakan yang dilakukan dua hari pada 6-7 Februari ini. Namun dari pelaksanaan, Ganjar Pranowo melihat di beberapa daerah berjalan dengan baik.
Baca Juga: 10 Kegiatan Tahun Baru Imlek Taiwan Selama Pandemi, No 4 Wajib Ditiru!
Baca Juga: Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Dibuka Pasca Banjir, Cuaca Membaik!
“Kalau melihat dari pelaksanaannya bagaimana, rasa-rasanya banyak video yang dikirim kepada kami, pengawasan dari kawan-kawan di kabupaten, dari masyarakat, partisipasi dari desa, mereka pada ngirimin semua. Rasa-rasanya mereka pada bersemangat dan membantu,” jelasnya.
Dalam seminggu kedepan pihaknya akan terus memantau agar bisa mengetahui dampak dari pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja terhadap penurunan angka Covid-19.
“Ini kita mengukur pling nggak seminggu sampai dengan dua minggu. Kami akan hitung mulai kira-kira seminggu dan seterusnya. Kalau penurunan yang signifikan dari penyakitnya belum akan kelihatan karena baru dua hari,” katanya.
Baca Juga: Hore! Nelayan Bakal Dapat Uang Pensiun, Ini Penjelasan Menteri Trenggono!