Network
SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kebijakan beberapa Bupati/Wali Kota yang menutup dan bebeapa yang tetap membuka pasar saat penerapan Jateng di Rumah Saja.
Diketahui bahwa pada penerapan program Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari 2021 nanti, ada beberapa Bupati/Wali Kota yang menutup dan beberapa yang masih akan membuka pasar.
Terkait kebijakan menutup atau membuka pasar saat penerapan program Jateng di Rumah Saja, Gubernur Ganjar Pranowo memberika kewenangan tersebut kepada masing-masing Bupati/Wali Kota di Jawa Tengah.
Baca Juga: Catat! Jika Syarat Ini Terpenuhi, BLT Subsidi Gaji 2021 Bisa Cair Lagi Rp2,4 Juta
Baca Juga: Amerika Serikat Akan Bentuk Tim Khusus untuk Iran, Ternyata Ini Tujuannya
Ganjar Pranowo beri kewenangan Bupati-Wali Kota untuk menutup atau tetap membuka pasar saat pelaksanaan Jateng di Rumah Saja
"Ya nggak apa-apa sebenarnya, kalau bisa disemprot bareng-bareng menurut saya itu bisa membantu menyehatkan. Memang ada yang menyampaikan pada saya, akan tetap membuka (pasar tradisional). Maka saya minta diatur protokolnya dan menjadikan ini momentum penataan pasar," ujar Ganjar Pranowo, sebagaimana keterangan yang diterima Semarangku.
"Karena di SE itu ada kearifan lokal. Jadi tidak hanya arif dalam rangka membuat kebijakannya, tapi juga arif melihat kondisi daerahnya. Jika daerahnya hijau, ya monggo. Data itu yang disampaikan. Kawan-kawan Bupati/Wali Kota saya berikan kewenangan untuk mengatur itu," tambahnya.
Baca Juga: Dukung Ganjar Pranowo, Ini Saran Keuskupan Agung Semarang untuk Gerakan Jateng di Rumah Saja
