Pemprov Jateng Akan Tingkatkan Ekspor Sarang Burung Walet di 2021, Ini Alasannya!

- 21 Januari 2021, 19:49 WIB
Sarang Burung Walet
Sarang Burung Walet /Pixabay/SusanneEdele /

SEMARANGKU - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana akan meningkatkan ekspor produk herbal dan sarang burung walet di tahun 2021.

Rencana Pemprov Jateng untuk meningkatkan ekspor produk herbal dan sarang burung walet di tahun 2021 tersebut disampaikan oleh Muhammad Arif Sambodo selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah.

Alasan pemprov Jawa Tengah meningkatkan ekspor produk herbal dan sarang burung walet adalah kondisi pandemi Covid-19 yang menuntut orang-orang senantiasa meningkatkan sistem imun.

Baca Juga: Donald Trump Resmi Lengser, Presiden Iran: Terima Kasih Tuhan, Penindas Telah Digulingkan!

Baca Juga: CATAT! Kriteria Karyawan Ini Pasti Dapat BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan 2021

Pemprov Jateng berencana meningkatkan ekspor produk herbal dan sarang burung walet di tahun 2021

“Tahun 2021, kita dorong produk (ekspor) yang sifatnya herbal,” kata Arif, dikutip dari portal resmi provinsi Jawa Tengah, Jatengprov.

Selain produk herbal, ada pun produk lain yang jumlah ekspornya hendak ditingkatkan, yakni produk sarang burung walet.

Baca Juga: Pemprov Jateng Akan Tingkatkan Ekspor Produk Herbal Karena Permintaan Naik Saat Pandemi

Baca Juga: Baghdad Irak Diserang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas, Apakah ISIS Pelakunya?

“Sarang burung walet sekarang untuk makanan dan minuman, yang saat ini sedang baik,” lanjut Arif.

Menurut Disperindag menilai tidak ada kendala internal yang berarti.

Dalam menggaet eksportir baru, pemprov Jawa Tengah melakukannya dengan memanfaatkan program Export Coaching Program secara maksimal.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos Sembako 2021 Secara Online, Login dtks.kemensos.go.id

Baca Juga: Kenakan Pakaian Ungu di Pelantikan, Kamala Harris Ternyata Ingin Sampaikan Hal Ini

Program tersebut berisikan kegiatan pembekalan terkait ilmu tentang ekspor, seperti cara-cara mendapatkan pembeli.

Arif berharap masyarakat yang mendapatkan pelatihan itu kedepannya bisa ikut serta menjadi eksportir.

“Bisa jadi dalam pelatihan itu dia bisa ekspor,” katanya.

Baca Juga: Helikopter Tentara AS Jatuh di Lahan Pertanian New York, Tiga Orang Tewas!

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Akan Dibuka, Polri Berikan Imbauan Ini

Arif kemudian bercerita soal program pelatihan eksportir yang dilakukan pada tahun lalu. Dari 26 orang peserta, 14 di antaranya bisa melakukan ekspor dengan nilai mencapai 11,1 juta dolar AS.

Angka tersebut, lanjut Arif, sudah cukup besar untuk ukuran Industri Kecil Menengah (IKM).

“Itu bagi IKM kan besar totalnya. Karena yang kita latih ini yang masih kecil dan menengah,” katanya.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x