Baca Juga: Inilah Daftar Bencana Alam di Indonesia Awal Januari 2021
Baca Juga: Lagi! Pesawat Tempur Israel Serang Gaza, Ada Korban Jiwa?
"Tapi yang harus diingat, bahwa terapi plasma ini tidak berdiri sendiri. Ini hanya terapi tambahan yang keberhasilannya tidak terlepas dari tindakan medis lainnya," jelasnya.
Kepada Ganjar, Artrien mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi adalah minimnya donor plasma. Untuk itu ia berharap masyarakat yang pernah positif Covid-19 untuk sukarela melakukan donor.
Ganjar sendiri mengatakan akan mendorong ikhtiar terapi plasma konvalesen di Jateng. Saat ini, yang mengembangkan terapi ini adalah RSUD Moewardi dan RSUP dr Kariadi.
Baca Juga: Minum Coklat Dapat Meningkatkan Kecerdasan Manusia, Ini Rahasiahnya!
Baca Juga: WHO Perkirakan Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Akan Mencapai 100 Ribu Per Minggu
"Sekarang mulai banyak yang tertarik, tentu ini berita yang menggembirakan. Moewardi sudah siap, Kariadi juga siap. Ini ikhtiar yang mesti terus diupayakan," katanya.
Dari laporan yang diterimanya lanjut Ganjar, hasil terapi menunjukkan hasil yang positif. Setelah diberikan plasma untuk pasien kondisi sedang, berat dan kritis, rata-rata yang menengah ke ringan potensi sembuhnya cukup tinggi.
"Kalau yang kritis mungkin memiliki komplikasi yang lain, tapi yang menengah ke ringan potensinya sembuh tinggi. Akan terus kami dorong program ini, bekerjasama dengan rumah sakit, PMI dan masyarakat penyintas," ucapnya.