"Jadi kalau lagi makan bersama, misalnya makan ayam, beliau itu selalu memotong bagian-bagian tertentu. Misalnya kepala, sayap, ceker dan dibagi-bagi pada kami. Beliau memberikan bagian itu sambil bilang, ini buat kamu kepala supaya bisa berpikir, kamu sayap biar bisa terbang kemana-mana, nah kamu ceker supaya bisa eker-eker rejeki. Saat itu saya dapat bagian sayap, entah apa maksudnya," ucapnya.
Begitupula saat makan buah-buahan. Ketika Ganjar hendak mengambil buah anggur, Habib Ja'far melarangnya. Ia meminta Ganjar untuk memakan buah jeruk yang ada.
Baca Juga: Hadir Kembali di 2021, Cek Syarat Penerima BLT UMKM Banpres BPUM Rp 2,4 Juta Agar Lolos
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid ke Pembentukan Front Persatuan Islam oleh Eks FPI: Jangan Diganggu Lagi
"Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine rejekine dikeruk (rejekinya banyak)," katanya.
Ganjar juga mengatakan pernah sowan ke Habib Ja'far dan pulang diberi hadiah kacang hijau. Saat itu, Habib memintanya menaburkan kacang hijau itu di halaman rumah Ganjar.
"Saya sampai sekarang tidak mengerti maksud kacang hijau itu apa. Ya, beliau memang penuh simbol-simbol. Namun dibalik sifatnya yang mungkin orang melihat nyleneh, seperti anak kecil, namun beliau memiliki karomah luar biasa. Itulah kenapa banyak sekali masyarakat sampai pejabat yang ingin sowan dengan beliau," terangnya.
Masyarakat Jawa Tengah lanjut Ganjar pasti merasakan kehilangan dengan wafatnya Habib Ja'far. Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat tidak datang ke Kudus untuk melayat karena kondisi masih pandemi.
Baca Juga: Kamu Penerima Vaksin Covid-19 Gratis? Cek Online di Aplikasi PeduliLindungi, Begini Caranya
Baca Juga: Persiapkan! Pemerintah Akan Kembali Mencairan Bantuan Sosial Ini di Tahun 2021, Cek Penerima di Sini