Tsunami Megathrust Bisa Hantam Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Ingatkan Wilayah Ini

- 28 Desember 2020, 13:22 WIB
Jawa Tengah Bisa Dihantam Tsunami Megathrust, Ganjar Pranwo Ingatkan Wilayah Ini
Jawa Tengah Bisa Dihantam Tsunami Megathrust, Ganjar Pranwo Ingatkan Wilayah Ini /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Jateng, Ganjar Pranowo mengingatkan semua wilayah-wilayah yang berada di Jawa Tengah bagian selatan untuk waspada terkait bencana tsunami.

Ganjar Pranowo khawatir, karena ada potensi bencana besar yaitu tsunami megathrust yang bisa saja terjadi di Bulan Desember ini.

Berdasarkan mitigasi bencana, wilayah selatan Jateng yang berbatasan dengan pantai selatan bisa terkena tsunami megathrust.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jerry Andrean Juara Masterchef Season 7 Indonesia di RCTI

Baca Juga: Pakai NISN, Dapatkan Bantuan Rp1 Juta untuk Pelajar dari Kemendikbud, Ikuti Cara Ini

Hal itu disampaikan Ganjar, usai menghadiri paparan Potensi Risiko Tsunami Selatan Jawa dan Diskusi Rencana Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Cilacap, di kantornya, Senin, 28 Desember 2020.

Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah di wilayah Selatan Jateng untuk memetakan daerah berpotensi terdampak tsunami.

Kemudian, daerah tersebut didorong untuk menjadi Desa Tangguh Bencana.

Baca Juga: Donald Trump Diduga Akan Ubah Nama Bandara Internasional Ini ke Namanya

Baca Juga: 11 Hari Terakhir di Bulan Desember Disebut Paling Rawan Tsunami, Benarkah? Ini Penjelasan BMKG

Acara tersebut diikuti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Forkopimda Jateng, para ahli dari Pusat Studi Gempa Nasional, hingga perwakilan BPBD dari daerah di Selatan Jawa Tengah.

“Potensi itu ternyata luarbiasa di wilayah selatan, nah dari cerita potensi megathrust yang di selatan itu, ternyata bisa kita simulasikan,” kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan, simulasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni pemetaan area yang terkena megathrust. Ganjar kemudian mencontohkan wilayah Cilacap yang telah mengidentifikasi 55 desa rawan terdampak tsunami.

Baca Juga: Tes GeNose C19 Hanya Rp15 Ribuan dan Bisa Digunakan 20 Kali, Tapi Tak Boleh untuk Keperluan Pribadi

Baca Juga: Netizen Bereaksi ke Jurnalis yang Bela BoA Karena Mengimpor Obat Tidur dari Jepang Secara Ilegal

“Maka kita akan identifikasi seluruh desa yang ada di wilayah selatan untuk kita siapkan semua harus menjadi desa tangguh bencana,” kata Ganjar.

Di sisi lain, Ganjar juga mencatat saran yang diberikan oleh para ahli dari ITB yakni untuk menerapkan green belt. Maka, lanjut Ganjar, pihaknya akan mendorong Pemda di wilayah potensi terdampak tsunami untuk menanam bibit pohon tertentu yang dapat mengurangi dampak tsunami.

“Tadi disampaikan agar kita menyiapkan greenbelt dengan tanam pandan laut yang bisa dipkai sebagai front line,” ujarnya.

Baca Juga: Kata Bawaslu, Ada 1.645 ASN yang Diduga Lakukan Pelanggaran di Pilkada 2020

Baca Juga: Tinggal Haahh… dan Tunggu 2 Menit, GeNose C19 Bisa Tunjukkan Reaktif Covid-19 atau Tidak

Ganjar mengatakan, beberapa daerah yang diidentifikasi berpotensi terdampak tsunami namun tak memiliki dataran tinggi juga akan didorong untuk membuat area penyelamatan artifisial atau buatan.

“Kita perlu mengidentifikasi beberapa daerah untuk membuat rescue-rescue area dan building. Bisa bangunan atau semacam bukit yang secara artificial itu bisa dibuat sehingga orang nanti bisa lari ke sana menyelamatkan diri,” tegas Ganjar.

Sebagai informasi, bulan September lalu hasil riset para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa viral dan ramai diperbincangkan masyarakat.

Baca Juga: Tak Terasa Setahun Sudah Covid-19 Merajalela di Indonesia, Beginilah Rekam Jejaknya

Baca Juga: Analisis Psikologis di 1 Night and 2 Days Tunjukkan Ravi VIXX Memang Berkencan dengan Taeyeon SNSD?

Hasil riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report pada 17 Sepetember 2020, tersebut dianggap mengkhawatirkan jika benar-benar terjadi nantinya. Ganjar dalam beberapa kesempatan juga memastikan bahwa potensi ini harus dihadapi dan proses mitigasi terus dilakukan oleh pihaknya. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x