Ganjar Pranowo Pilih GeNose C19 Buatan UGM untuk Deteksi Covid-19 di Jateng, Ini Alasannya

- 28 Desember 2020, 09:15 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo /Semarangku.com/Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memilih GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi Covid-19 di wilayahnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng pun diminta memesan GeNose C19 dan akan dipakai di fasilitas kesehatan dan tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.

Ganjar Pranowo mengaku memilih GeNose C19 buatan UGM karena dinilai mampu membantu surveilans untuk meningkatkan tracing dengan cara mudah dan cepat.

Baca Juga: 7 Tahap Menjadi Penerima BST Rp 300 Ribu dari Kemensos, Awali dengan Klik dtks.kemensos.go.id

Baca Juga: 6 Langkah Pelajar SD-SMA Dapat Bantuan PIP Rp1 Juta dari Kemendikbud! Cek Laman pip.kemdikbud.go.id

“Kita sudah minta untuk pesan dan sudah komunikasi antara Dinas Kesehatan Jateng dengan UGM, sudah ada price list-nya juga,” ucap Ganjar, Minggu 27 Desember 2020 malam.

Selain itu, alat pendeteksi Covid-19 yang sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan bisa digunakan sangat mudah.

Orang hanya menghembuskan napas di GeNose C19, kemudian tunggu sekitar 3 menit, sudah keluar hasilnya.

Baca Juga: 234 Kiai Meninggal Selama Pandemi, PBNU Lakukan Gebrakan untuk Beri Perlindungan dari Covid-19

Baca Juga: Kartu Prakerja Bakal Dibuka 2021, Golongan Berikut Tidak Bisa Daftar!

“Kami akan pakai itu agar surveilans bisa melakukan tracing dengan cepat. Itu waktunya kan tidak lama, cukup tiga menit sudah ada hasilnya dengan cara sangat gampang,” jelas Ganjar. Sejak mulai dipresentasikan beberapa bulan lalu, GeNose C19 memang sudah dinanti realisasinya.

"Ini betul-betul alat buatan anak bangsa, merah putih. Mustinya negara membantu untuk menyebarkan ini karena ini kemudahannya cukup bagus. Jateng akan memulai itu. Kita akan beli,” tutur Ganjar.

Menurut Ganjar, alat tersebut nantinya bisa ditempatkan di beberapa lokasi seperti rumah sakit dan tempat keramaian. Bisa juga ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang juga menjadi surveilans.

Baca Juga: Diprediksi Kasus Covid-19 di Yogyakarta Melonjak pada Januari 2021, Ini Antisipasi Dinas Kesehatan

Baca Juga: Elsa Takkan Biarkan Nino Tahu Reyna Adalah Anak Kandungnya! Bocoran Ikatan Cinta RCTI 28 Desember

“Harganya murah, jadi artinya kabupaten/kota bahkan masyarakat bisa beli. Kalau setiap puskesmas memiliki alat ini satu saja maka bisa menjadi alat yang cukup bagus untuk melakukan tracing atau surveilans di level puskesmas,” kata Ganjar.

Seperti diberitakan sebelumnya, GeNose C19 merupakan alat pendeteksi Covid-19 buatan UGM. GeNose C19 sudah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020 kemarin.

Sebelumnya alat ini telah menjalani pengujian di beberapa rumah sakit di Indonesia. Sebanyak 100 unit pertama telah dikirimkan kepada Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) untuk meningkatkan akurasinya.

Baca Juga: Wow! Nilai Tukar 1 Bitcoin Setara dengan 1 Unit Apartemen di Jakarta, Naik 400 Persen

Baca Juga: Wah! Tonton Video Sambil Rebahan Bisa Dapat iPhone 12 dan Samsung A10s dari Telkomsel, Intip Caranya

GeNose C19 disebut mampu melakukan pemeriksaan sekitar 120 kali perhari dengan estimasi tiap pemeriksaan sekitar 3 menit dan efektivitas kerja alat selama 6 jam. Rencananya alat GeNose C19 akan diproduksi massal pada Januari 2021.

Berbagai kemudahan penggunaan GeNose C19 buatan UGM yang dibanderol dengan harga murah ini menjadi alasan mengapa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memilih alat pendeteksi Covid-19 untuk digunakan di wilayahnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah