Selain Kerumunan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Juga Wanti-wanti Hal ini Jelang Nataru

- 21 Desember 2020, 16:56 WIB
Selain Kerumunan, Gubernur Ganjar Pranowo Juga Wanti-wanti Hal ini Jelang Nataru
Selain Kerumunan, Gubernur Ganjar Pranowo Juga Wanti-wanti Hal ini Jelang Nataru /Dok. Humas Polda Jateng/

SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak hanya meminta petugas mengawasi kerumunan massa dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2020 di halaman Mapolda Jateng, Senin 21 Desember 2020, Ganjar Pranowo juga meminta petugas memetakan potensi bencana yang tidak kalah berbahaya dari Covid-19.

Ganjar Pranowo meminta bantuan dari personel kepolisian untuk ikut mewaspadai potensi-potensi bencana saat Nataru.

Baca Juga: Suporter PSIS Semarang Akui Kirim 14 Karangan Bunga ke Kantor Gubernur Jateng Karena Alasan Ini...

Baca Juga: Berani Beda, Berikut Ide Hadiah Natal Serba Orange

“Saya minta semua siaga, karena ada banyak hal yang menjadi perhatian. Selain gangguan Kamtibmas, juga ada potensi kerumunan yang bisa menjadikan penyebaran Covid-19. Juga, karena saat ini musim penghujan, ada juga potensi bencana yang mengintai,” ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Untuk menanggulangi potensi Kamtibmas, Ganjar Pranowo yakin bahwa TNI/Polri sudah melakukan antisipasi-antisipasi sejak dini.

Ganjar berharap tidak ada gangguan yang berarti dan meminta seluruh masyarakat saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Baca Juga: Gibran Dikaitkan Korupsi Bansos Kemensos, Begini Tanggapan Putra Sulung Jokowi...

“Mari kita saling menghargai dan menghormati, agar kita bisa hidup berdampingan dengan aman dan nyaman,” tegasnya.

Terkait potensi kerumunan, ia meminta dukungan dari masyarakat dan kalangan pengusaha pariwisata agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat diminta memiliki kontrol diri, dengan tidak mengunjungi lokasi-lokasi keramaian yang ada.

“Yuk masyarakat tidak usah berkerumun. Kita laksanakan acara keramaian tahun baru dengan pesta di rumah saja. Kecuali kegiatan keagamaan seperti Natal, saya sudah komunikasi dengan tokoh agama, nanti akan diatur di gereja dengan daring dan jamaahnya dibatasi,” jelasnya.

Baca Juga: Gibran Tantang KPK Telusuri Aliran Bansos Kemensos Menyusul Tuduhan yang Diarahkan Kepadanya

Termasuk pengelola pariwisata seperti destinasi wisata, hotel, restoran dan sebagainya. Ia meminta agar penerapan protokol kesehatan benar-benar dilakukan, dengan membatasi tamu, memastikan tamu khususnya dari luar kota sudah dites dan memenuhi semua sarana prasarana protokol kesehatan yang ada.

“Kami minta semuanya melaporkan pada kami terkait kesiapan itu. Semuanya harus bisa melakukan adaptasi kebiasaan baru. Kami tidak melarang pelaku wisata bergerak, tapi kalau tidak menerapkan protokol kesehatan dan diperingatkan tidak bisa, pasti kami tutup,” tegasnya.

Potensi bencana lanjut dia kemungkinan terjadi mengingat curah hujan cukup tinggi. Untuk itu, ia telah memerintahkan BPBD untuk aktif memberikan informasi tentang kondisi terkini.

Baca Juga: Jadwal Operasi Lilin Candi 2020 di Jateng, Hati-Hati di Jalan Ya...

“Termasuk dukungan dari SAR, BMKG, Bina Marga termasuk TNI Polri untuk mengantisipasi terjadinya bencana itu,” ucapnya.

Ganjar juga memastikan bahwa semua pendatang dari luar Jawa Tengah harus sudah dites. Di sektor penerbangan, laut dan kereta api sudah mewajibkan penerapan itu.

“Kemungkinan yang sulit itu di darat via kendaraan pribadi. Maka kami mohon kesadaran masyarakat yang ingin masuk ke Jateng untuk tes. Meskipun nanti kami akan membuat posko-posko di sejumlah titik untuk operasi yustisi. Kalau yang belum tes, akan langsung dites di tempat,” tandasnya.

Baca Juga: Kronologi Munculnya Isu Putra Jokowi, Gibran Terseret Kasus Korupsi Bansos Kemensos

Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Abiyoso menegaskan akan menindak tegas kerumunan pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Pihaknya tetap mengedepankan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menciptakan kerumunan.

“Kalau ada kerumunan di Jateng, akan kami peringatkan dengan baik-baik. Namun kalau sudah dihimbau dan diingatkan tetap tidak bisa, maka tentu dengan segala bentuk ketegasan akan kami bubarkan. Karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan masyarakat,” ucapnya. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah