Siapkan Libur Natal Tahun Baru, Ganjar Pranowo Tegaskan Hal Ini Kepada Objek Wisata dan Mal

- 16 Desember 2020, 18:13 WIB
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah /Semarangku / Dok Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah (Jateng) meminta pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pembatasan jam operasional di objek wisata dan mal.

Ganjar Pranowo juga mengingatkan, jika pembatasan sulit dilakukan maka lebih baik objek wisata dan mal tersebut ditutup saja.

Menurut Ganjar Pranowo, hal tersebut bertujuan untuk menghindari adanya kerumunan pada saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Baca Juga: Waduh! Jateng Catat 20 Ribu Pernikahan Dini, Ternyata Penyebabnya Ini

Baca Juga: Sepakat! Ganjar Pranowo dan Romo Kyai Jateng Bakal Lakukan Rencana Besar Ini

"Kita minta semua, sekarang dievaluasi. Kita minta kontrol dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, Kepolisian, dan TNI untuk ada pembatasan-pembatasan (objek wisata, mal, restoran, dan pusat keramaian lain). Kalau itu sulit ditutup saja," kata Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Puri Gedeh, Rabu, 16 Desember 2020.

Hingga saat ini, lanjut Ganjar, sudah ada daerah yang mulai melakukan pembatasan-pembatasan. Di antaranya Kota Semarang dengan pembatasan dari segi traffic dan Kabupaten Blora yang mulai menerapkan pembatasan jam operasional.

"Mudah-mudahan Bupati/Wali Kita yang lain dengan kondisi lokalitas yang ada mereka juga melakukan pembatasan," katanya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Nama Orang Indonesia yang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19

Baca Juga: KUSTOMFEST 2020 Digelar di Tengah Pandemi Covid-19, Cek Lokasi, Harga Tiket, dan Tanggalnya

Arahan untuk tidak ada kerumunan dan perayaan saat libur akhir tahun dan malam pergantian tahun juga sudah disampaikan kepada Bupati/Wali Kota. Menurut Ganjar, arahan untuk tidak ada perayaan itu bukan berarti sama sekali tidak ada.

Perayaan tetapi bisa dilakukan, misalnya pemerintah daerah memberikan fasilitas berupa perayaan digital melalui streaming di media sosial atau bekerja sama dengan media penyiaran nasional atau lokal.

Begitu juga untuk perayaan agama di mana beberapa waktu lalu sudah diadakan pertemuan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan tokoh agama. Hasilnya menyepakati adanya pembatasan tetapi tidak menghilangkan esensi dari perayaan itu sehingga bisa khidmat. Misalnya dengan pembatasan pengunjung tempat ibadah atau perayaan agama.

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Pesankan Hal Ini Khusus pada Bapak-bapak di Masa Pandemi Covid-19

Baca Juga: Saat Vaksin Covid-19 dari Sinovac Siap Disuntikkan, Nama Presiden Jokowi Ada di Urutan Ini

"Melalui cara itu masyarakat masih tetap bisa merayakan meskipun rasanya berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya. Hari ini semua punya kesempatan hanya sistemnya saja diubah. Kalau kerumun-kerumun tidak kami izinkan," jelas Ganjar.

Adapun untuk kendala pada libur akhir tahun ini adalah adanya bebesapa perusahaan, khususnya swasta, yang meliburkan karyawannya. Hal itu mengakibatkan migrasi penduduk, baik liburan maupun mudik, sulit dihindari. Untuk itu Ganjar mengimbau kepada masyarakat agar saat libur akhir tahun tidak mudik.

"Kita berharap tidak usah mudik. Seandainya masih bisa bertahan di tempat itu, usahakan semaksimal mungkin tinggal di sana untuk tidak bergerak. Kalau harus mudik maka kemarin Menko Marinves sudah memerintahkan semua yang pergi harus PCR dengan antigen. Inilah yang kita harapkan bisa mencegah atau mendeteksi secara dini mereka yang berpindah atau masuk itu betul-betul aman," katanya. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah