Hati-hati, 6 Daerah di Jateng yang menggelar Pilkada Masuk Zona Merah Covid-19

- 3 Desember 2020, 09:45 WIB
Ilustrasi Pilkada serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada serentak 2020. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi/

SEMARANGKU – Pelaksanaan Pilkada di Jawa tengah pandemi berisiko tinggi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Di Jawa Tengah, dari 21 daerah yang menggelar Pilkada, 6 diantaranya merupakan zona merah Covid-19.

Ada 6 daerah zona merah di Jateng yang menggelar Pilkada yakni Kota Pekalongan, Kota Surakarta, Kabupaten Kendal, Kabupaten Blora, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Hai ARMY yang Akan Ujian, Dapat Kata-kata Semangat dan Nasihat Nih dari BTS, Yuk Cek di Sini

Baca Juga: Sebut Pemerintah Tak Konsisten, Fadli Zon: Sekolah Jangan Dibuka Dulu!

Pilkada 2020 digelar saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Inisiator Gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib mengingatkan agar pemerintah harus sangat berhati-hati.

Jika pemerintah lengah, kasus Covid-19 di daerah kemungkinan akan langsung melonjak setelah Pilkada 9 Desember 2020 berlangsung.

Ainun Najib mengingatkan pemerintah soal risiko Pilkada di tengah pandemi Covid-19. Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini harus benar-benar diatur sedemikian rupa agar risiko penularan corona bisa ditekan.

Baca Juga: FPI Tegaskan Habib Rizieq Negatif Covid-19, Babe Haikal: Sakit Gak Selalu Covid-19

Baca Juga: BLT Banpres UMKM Cair Rp 2,4 Juta, Cek Penerima BPUM BRI Via eform.bri.co.id/bpum, Begini

Saat ini pemerintah sudah melakukan tes usap kepada panitia Pilkada. Termasuk polisi yang akan diterjunkan untuk mengamankan TPS.

Kasus penyebaran Covid-19 gara-gara Pilkada sudah terjadi di negeri tetangga.

Malaysia sudah pernah meredam kasus Covid-19 sampai hampir habis. Tapi melejit lagi gelombang kedua setelah menggelar Pilkada di Sabah, 26 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Cara Dapat Hadiah Rp 5 Juta dari Telkomsel untuk Semua Kalangan, Syarat Hanya Miliki Digit No Ini

Baca Juga: Balas Dendam Atas Pembunuhan Ilmuwan Fakhrizadeh, Iran Ancam Eropa dengan RUU Nuklir Baru

“Itu yang di Borneo, bukan di semenanjung. Tapi efeknya sampai sana. Apa Indonesia tidak belajar dari situ?” terang Ainun saat menjadi narasumber di Mata Najwa Trans 7, Rabu 2 Desember 2020 malam.

Kekhawatiran penyebaran virus corona tidak hanya pada gelaran Pilkada 2020. Sebab, dua minggu setelah Pilkada, ketika proses inkubasi virus corona memuncak, mobilisasi masyarakat diperkirakan akan terjadi cukup tinggi.

Mobilisasi masyarakat yang tinggi diperkirakan akan terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Baca Juga: Setujui Najwa Shihab Soal Habib Rizieq Selalu Drama, HRS Center: Tapi Lihat Dulu Siapa yang Mulai

Baca Juga: Pemerintah Yakinkan Masyarakat Tentang Vaksinasi Guna Tingkatkan Pemulihan Ekonomi

Meski hari libur sudah dipangkas tiga hari, tapi momen kumpul-kumpul keluarga dan teman dekat saat Natal dan tahun baru, susah dihilangkan. Seperti Lebaran kemarin yang tetap banyak yang menggelar silaturahmi keluarga dan teman dekat.

Belum selesai sampai di situ. Di awal Januari 2021, sekolah tatap muka akan digelar. Rencana itu sudah diumumkan secara resmi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Trans 7


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x