Patut Dicontoh, Pelajar di Kota Semarang Gelar Aksi Damai dan Tolak Demo Anarkis

19 Oktober 2020, 12:28 WIB
Pelajar Kota Semarang Gelar Aksi Damai dan Tolak Demo Anarkis /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng/
SEMARANG - Suarakan aksi damai, pelajar di Kota Semarang menggelar aksi cinta damai serta menolak demo dan tindakan anarkis di halaman sekolah masing-masing, pada Senin, 19 Oktober 2020.
 
Aksi tersebut selain deklarasi cinta damai dan menolak ikut demo tersebut juga diisi dengan kegiatan bakti sosial kepada pelajar yang kurang mampu dan warga sekitar yang terdampak Covid-19. Aksi damai itu di antaranya terlihat di SMAN 3 dan 5 Semarang.
 
Menurut Latifatul Chairiyah selaku Ketua OSIS SMAN 3 Semarang, kegiatan tersebut timbul dari inisiatif pelajar SMAN 3 Semarang yang digagas oleh pengurus OSIS dan MPK SMAN 3 Semarang.
 
Baca Juga: Utamakan Damai, Ganjar Pranowo Beri Ruang Aspirasi Terbuka Bahas UU Cipta Kerja
Baca Juga: Usai Tolak Permintaan Soal Omnibus Law, Presiden Jokowi Malah Utus Mensesneg Temui MUI, Ada Apa?
 
Tujuannya untuk menunjukkan rasa pelajar SMAN 3 Semarang bahwa demo-demo yang marak di Kota Semarang saat ini kurang tepat sasaran apabila melibatkan pelajar SMA.
 
"Kami pelajar yang sadar akan hal tersebut salah, mencanangkan membuat suatu gebrakan untuk mengenalkan siswa-siswi SMAN 3 Semarang itu bisa menyampaikan pendapat dan aspirasinya dengan cara yang lebih demokratis, benar, dan tidak anarkis seperti yang marak seperti saat ini," katanya.
 
Harapan untuk pelajar saat ini, kata Latifatul, harus lebih bijak lagi dalam memilih platform untuk menyampaikan pendapat. Apalagi sebagai pelajar SMA yang masih di bawah lindungan dan naungan dari Komisi Perlindungan Anak hendaknya lebih berhati-hati.
 
Baca Juga: Kemnaker Sebut BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Gelombang 2 Hanya untuk Yang Penuhi Syarat Ini
Baca Juga: Poco X3 NFC Harga dan Spesifikasi, Resmi Rilis di Indonesia, Saingan iPhone 12
 
"Demo saat ini belum menjadi kewajiban dari siswa-siswi SMA. Kita masih memiliki banyak tempat untuk menyalurkan aspirasi, seperti melalui esai atau blog.  Demo itu sendiri juga selain kita tidak boleh juga berbahaya bagi siswa-siswi SMA," katanya.
 
Kepala Sekolah SMA 3 Semarang, Winarto, mendukung aksi yang diinisiasi oleh pelajar tersebut. Menurutnya, kegiatan itu terjadi karena mereka melihat kondisi di mana ada pelajar yang ikut demo beberapa waktu lalu. Kegiatan ini selain mengantisipasi pelajar terlibat demo juga peduli kepada orang-orang yang terdampak Covid-19.
 
"Kami hanya memfasilitasi tempat, semua dari anak-anak. Demo bagi pelajar itu belum saatnya danasih ada cara yang lebih bagus untuk menyampaikan aspirasi. Mereka ini luar biasa dan saya berharap sekolah lain mempunyai semangat yang sama. Ternyata anak-anak ini juga punya data orang-orang terdampak Covid-19 yang memerlukan bantuan," katanya
 
Baca Juga: 4 Daerah Ini Berpotensi Alami Kekeringan Akibat Cuaca Buruk dari La Nina, Cek Daerahmu?
Baca Juga: Tayang Besok! Ini Jadwal Liga Champions Eropa Matchday 1 Fase Grup Musim 20-21, Catat Jam Mainnya!
 
Aksi serupa juga digelar oleh pelajar di SMAN 5 Semarang. Menurut Ketua OSIS SMAN 5 Semarang, Muhammad Raffly Adrian P, kegiatan yang digelar di halaman sekolah itu dilakukan untuk menghindari aksi atau demo yang anarkis. Ia menyebut sebagai pelajar boleh kritis tetapi tidak anarkis. 
 
"Hari ini kami mengadakan bakti sosial untuk warga yang kurang mampu, di sini kami berniat baik karena kami juga menghindari demo yang anarkis. Kami juga peduli sesama warga SMALA," kata Raffly.
 
"Kami juga melakukan deklarasi cinta damai yang isinya pelajar kritis bukan anarkis, pelajar berintegritas bukan serba bebas, pelajar peduli sesama, dan pelajar mempunyai nilai atau berkarakter Pancasila," lanjut Raffly.
 
Baca Juga: Kompetisi Telkomsel Berhadiah Rp 7,5 Juta untuk Pelajar, Mahasiswa, Guru, Dosen, Cuma Modal HP 
Baca Juga: Jadwal Matchday 1 Liga Champions Eropa 2020-2021, Laga Pertama UCL Ada Man United vs PSG
 
Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang, Siswanto, mengatakan aksi dari para pelajar itu sangat luar biasa. Selain bakti sosial, mereka juga mendeklarasikan diri sebagai pelajar yang memang tidak suka terlibat dengan demo yang anarkis.
 
"Mereka meminta izin ke sekolah untuk melakukan aksi bakti sosial dan mereka buktikan. Semoga mereka menginspirasi pelajar lain untuk tidak terlibat tindakan atau kegiatan yang tidak bermanfaat," ungkapnya. ***
Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler