Heboh, Api Abadi Mrapen Padam, Ganjar Pranowo Terjunkan Tim Lakukan Penanganan, Inikah Sebabnya?

2 Oktober 2020, 16:21 WIB
Api Mrapen atau api abadi di Grobogan seudah sepekan padam, Ganjar Pranowo lakukan penyelidikan /@humasGrobogan

SEMARANGKU - Api abadi Mrapen yang terletak di Desa Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan padam. Api abadi yang biasa digunakan untuk sumber api obor sejumlah event olahraga baik nasional maupun internasional itu dikabarkan padam sejak tanggal 25 September lalu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sudah mendapatkan informasi tentang padamnya api abadi Mrapen. Bahkan, dirinya sudah menerjunkan tim khusus dari Dinas ESDM Jateng untuk melakukan pengecekan sekaligus penanganan.

"Saya minta Dinas ESDM untuk ngecek, apakah ada sesuatu yang menyebabkan matinya api abadi Mrapen. Apakah karena cadangan sumber daya yang ada di dalamnya habis, atau karena ada pengaruh eksploitasi dari kanan kirinya. Saya minta dilakukan pengecekan," kata Ganjar ditemui di kediamannya, Jumat (2/10).

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Ini Dia Pemimpin Dunia Lainnya yang Terpapar Corona

Baca Juga: Trump Positif Covid-19, Selain Tertular Ajudan Hope Hicks, Dia Juga Sering Abai Soal Ini

Ganjar menerangkan, kalau matinya api abadi Mrapen akibat sumber gas yang ada di dalamnya habis, maka itu berarti karena faktor alam. Ia mengumpamakan, di bawah api abadi Mrapen terdapat ruangan-ruangan yang berisi gas. Gas itu keluar sedikit demi sedikit sebagai sumber dari api abadi Mrapen.

"Kalau gasnya habis, ya pasti mati. Jadi alamnya gimana," jelasnya.

Atau lanjut Ganjar, ada kemungkinan lain yang menjadi penyebab matinya api abadi Mrapen. Yakni adanya gangguan dan eksplotasi wilayah yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Ganjar Pranowo: Terus Lakukan Inovasi Agar Batik Jateng Terus Berkembang

Baca Juga: Harga Mobil Turun Drastis dengan Pajak 0 Persen, Mobil Baru Murah Cuman Dibawah 100 Juta!

"Mungkin ada gangguan kiri kanannya. Bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu. Saya minta tim mengecek dan menyelidiki sekaligus melakukan penelitian," tegasnya.

Kalau matinya api abadi Mrapen disebabkan karena adanya aktivitas eksploitasi disekitarnya, maka Ganjar Pranowo meminta tim melakukan tindakan.

"Saya minta ahli-ahli Geolog ini untuk melakukan tindakan. Tapi sekarang sedang kita cek, saya minta dilapori perkembangannya," pungkasnya.

Baca Juga: Masih Ada Harapan! Ini Cara Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud Bulan Oktober 2020

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

Sekadar diketahui, api abadi Mrapen di Grobogan padam sejak 25 September lalu. Menurut keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, sebelum api abadi Mrapen padam, sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur yang berlokasi tak jauh dari Mrapen.

Meski semburan itu berhasil ditutup, tapi sampai saat ini air dan gas masih merembes. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan, apakah aktivitas pengeboran itu yang menyebabkan api abadi Mrapen padam. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler