Ada Kepsek Tahan Ijazah Karena Alasan Uang, Ganjar Pranowo Ancam Akan Copot

27 Agustus 2020, 17:56 WIB
Ganjar Pranowo akan copot jika ada Kepala Sekolah yang tahan ijazah murid karena uang /Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menegaskan tidak boleh ada sekolah di Jawa Tengah yang menahan ijazah alumni. Ini karena ada seorang Kepsek yang tahan ijazah karena alasan uang.

Jika ada sekolah yang menahan ijazah atas alasan uang maka Ganjar Pranowo tidak segan untuk mencopot kepala sekolah dari jabatannya.

"Tidak ada lagi sekarang. Semua yang lapor ke saya itu langsung saya minta ambil ijazahnya, ngomong sama kepala sekolahnya. Biasanya kalau WA ke saya, tunjukkan WA-nya itu. Kalau ijazah tidak dikasih karena alasan uang, lapor saya, saya copot kepala sekolahnya. Sekarang hampir semua yang ada itu keluar," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga: Selalu Unik, Ganjar Pranowo Padukan Baju Padang dan Sarung Makassar Saat Hari Kamis Nusantara

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Tiongkok atas Aktivitas Militerisasi di Laut Cina Selatan

Hal itu disampaikan Ganjar menanggapi adanya laporan terkait penahanan ijazah milik alumni SMKN 1 Cepu, Kabupaten Blora. Laporan tersebut sebelumnya masuk kepada anggota Dewan Pendidikan Blora, Singgih Hartono, dan diteruskan ke Ganjar Pranowo.

Hari Rabu (26/8/2020) kemarin Singgih bersama sekitar sembilan mantan siswa SMKN 1 Cepu mendatangi kepala sekolah untuk media si dan meminta ijazah diberikan.

"Di Blora itu ada beberapa. Kemarin dilaporkan oleh Pak Singgih dan sudah langsung diminta ke sekolah. Alhamdulillah langsung diberikan semuanya," ujar Ganjar Pranowo sambil menunjukkan pesan dari Singgih Hartono yang mengabarkan ijazah sudah diterima oleh masing-masing alumni.

Baca Juga: Redmi Note 9 Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan, Apakah lebih baik dari Pendahulunya Redmi Note 8

Baca Juga: Huawei Y9a Segera Rilis, Ini Bocoran Spesifikasinya

Selain kasus di SMKN 1 Cepu itu, Ganjar juga menyampaikan adanya laporan lagi terkait penahanan ijazah. Ganjar Pranowo kemudian menyampaikan dan menyuruh pelapor untuk menemui kepala sekolah masing-masing.

"Ini contoh saja yang ada. Artinya sudah pakem, tidak boleh ada yang menahan ijazah. Kalau toh itu harus dibayar dan siswanya tidak mampu, utang, sing mbayar (yang bayar) gubernurnya. Tapi ijazah tidak boleh ditahan, ini belaku untuk semuanya," tegas Ganjar.

Ganjar Pranowo sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan cabang dinas di daerah untuk terus memonitor. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa di lain waktu dan tempat. Langkah itu juga untuk mengantisipasi adanya salah persepsi atau berbeda pandangan terkait ijazah yang belum diberikan kepada siswa.

Baca Juga: Samsung Galaxy A31 Harga dan Spesifikasi Lengkap Terbaru di Kelas Mid Range

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Tol Trans Sumatera, JTSS Sigli ke Banda Aceh Seksi Empat, Tol Blang Bintang

"Itu sudah sejak kepala dinas sebelumnya. Saya minta untuk inventarisasi dan kami sisir satu persatu. Tidak boleh ada yang nahan (ijazah)," katanya.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler