Mengenal Upacara Tradisi Jawa Sadranan Atau Nyadran di Bulan Ruwah Masyarakat Jawa, Apa Maknanya?

11 Mei 2023, 12:25 WIB
Mengenal Upacara Tradisi Jawa Sadranan Atau Nyadran di Bulan Ruwah Masyarakat Jawa, Apa Maknanya? /jeparahariini/Instagram

SEMARANGKU - Nyadran atau Sadranan merupakan upacara tradisi jawa yang masih lestari sampai saat ini.

Upacara nyadran biasa dilakukan oleh masyarakat jawa pada bulan ruwah, lalu apa makna sebenarnya? 

Sebelum itu, upacara nyadran ini seringkali dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan. 

Baca Juga: 7 Tradisi Aneh di India yang Bikin Geleng-geleng Kepala, Ada Gadis Nikahi Hewan hingga Lempar Bayi

Kata "nyadran" memiliki arti keyakinan.

Apabila ditelisik, sebenarnya upacara nyadran ini merupakan akulturasi budaya jawa dan juga islam.

Upacara nyadran yang masih lestari hingga kini tidak semata-mata untuk menjaga tradisi secara turun-temurun, namun juga untuk menghormati para leluhur.

Upacara tradisi ini dilakukan untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal seperti buyut, kakek-nenek, atau juga saudara yang sudah meninggal.akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman upacara tradisi ini juga ikut mengalami perkembangan yang memuat beragam seni dan budaya, dilansir dari kebudayaan.jogjakota.go.id

Biasanya masyarakat jawa pada bulan Sya'ban (kalender hijriah) atau Ruwah (kalender jawa) secara kolektif  mengucapkan rasa syukur dengan mengunjungi makam leluhur dan juga mendoakannya. Hal ini sebenarnya juga menjadi pengingat bahwa manusia pada akhirnya juga akan mengalami kematian.

Sejatinya melalui upacara ini pula juga dapat menjaga keharmonisan bertetangga dan dapat saling gotong royong membantu. Kerukunan dan kehangatan persaudaraan sangat terasa setiap kali upacara tradisi ini berlangsung, dilansit dari menpan.go.id.

Untuk kegiatan yang dilakukan biasanya kenduri yang dilanjutkan dengan kegiatan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, zikir, tahlil, doa-doa dan acara penutupnya makan bersama. Makanannya berupa tumpengan yang isinya ayam ingkung, sambel goreng ati, urap sayur dan masih banyak lauk lainnya, tidak lupa ada juga buah pisang, dilansir dari surakarta.go.id.

Dilanjut besik yaitu kegiatan pembersihan makam leluhur dari rerumputan atau kotoran lain, dan juga ziarah kubur melakukan penaburan bunga dan mendoakan leluhur.

Tentunya dari segi pelaksanaan masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri dan tidaklah sama. Yang sama adalah maksud dan tujuannya.  Biasanya dalam upacara nyadran ini, masyarakat dibeberapa daerah membersihkan makan sambil membawa makanan hasil bumi, namun ada juga yang tidak membawa. Sekali lagi setiap daerah memiliki ciri khas.

Baca Juga: 6 Tradisi Unik Ramadhan di Indonesia, Menjelajahi Kegiatan yang Menarik Perhatian dan Penuh Keberkahan

Melalui upacara tradisi nyadran atau sadranan ini pula dapat  menyatukan masyarakat. Bahkan peringatannya pun tidak pernah terlewat, selalu ada cerita disetiap pelaksanaannya, apalagi disambut antusias oleh masyarakat. Semoga upacara ini terus lestari.

Karena melalui upacara nyadran atau sadranan ini kerukunan dan rasa kekeluargaan dalam masyarakat terus meningkat, yang mana di era modernisasi ini sangat langka ditemukan utamanya dilingkup perkotaan.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler